SELAIN cantik, bunga bakung ternyata memiliki kandungan berkhasiat yang mempu membantu para penderita kanker otak. Para ilmuwan telah menemukan bahwa narciclasine, zat alami pada bunga bakung, bisa dijadikan obat ampuh dalam melawan keagresifan sel kanker otak.
"Kami berencana untuk melakukan uji klinis terhadap narciclasine selama 3-4 tahun guna mengetahui metode yang paling tepat untuk menyembuhkan kanker otak, termasuk glioma," kata Robert Kiss, salah satu peneliti dari Laboratorium Toksikologi di Institut Farmasi di Université Libre de Bruxelles, Brussels, Belgia.
Pihaknya berharap narciclasine dapat menyumbangkan peran penting dalam penyembuhan kanker otak, setidaknya dapat diterapkan pada pengobatan konvensional.
Guna mewujudkannya, Kiss dan koleganya menggunakan teknik komputer dalam mengidentifikasi area yang menjadi target narciclasine. Para peneliti lalu mencangkokkan metastasis melanoma otak manusia ke otak tikus-tikus yang telah diubah secara genetis sehingga mengidap kanker otak.
Hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang otaknya telah disuntikkan narciclasine mampu bertahan hidup lebih lama ketimbang yang tidak. Para peneliti memercayai bahwa narciclasine telah menghambat proliferasi sel kanker yang egresif secara selektif, tapi juga tak menganggu sel-sel normal.
Untuk ke depannya, narciclasine diharapkan dapat digunakan dalam pengobatan kanker otak termasuk glioma dan metastasis seperti melanoma metastase otak.
"Selama bertahun-tahun para ilmuwan selalu mencari pengobatan terbaik terhadap kanker otak, kini mereka telah menemukannya dalam bunga bakung," kata Gerald Weissmann, Kepala Editor jurnal The FASEB Journal. Hasil penelitian ini pun telah dimuat dalam jurnal tersebut edisi November 2010.
sumber http://alasanhidupsehat.blogspot.com/2010/11/bunga-bakung-obat-baru-bagi-penyembuhan.html
"Kami berencana untuk melakukan uji klinis terhadap narciclasine selama 3-4 tahun guna mengetahui metode yang paling tepat untuk menyembuhkan kanker otak, termasuk glioma," kata Robert Kiss, salah satu peneliti dari Laboratorium Toksikologi di Institut Farmasi di Université Libre de Bruxelles, Brussels, Belgia.
Pihaknya berharap narciclasine dapat menyumbangkan peran penting dalam penyembuhan kanker otak, setidaknya dapat diterapkan pada pengobatan konvensional.
Guna mewujudkannya, Kiss dan koleganya menggunakan teknik komputer dalam mengidentifikasi area yang menjadi target narciclasine. Para peneliti lalu mencangkokkan metastasis melanoma otak manusia ke otak tikus-tikus yang telah diubah secara genetis sehingga mengidap kanker otak.
Hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang otaknya telah disuntikkan narciclasine mampu bertahan hidup lebih lama ketimbang yang tidak. Para peneliti memercayai bahwa narciclasine telah menghambat proliferasi sel kanker yang egresif secara selektif, tapi juga tak menganggu sel-sel normal.
Untuk ke depannya, narciclasine diharapkan dapat digunakan dalam pengobatan kanker otak termasuk glioma dan metastasis seperti melanoma metastase otak.
"Selama bertahun-tahun para ilmuwan selalu mencari pengobatan terbaik terhadap kanker otak, kini mereka telah menemukannya dalam bunga bakung," kata Gerald Weissmann, Kepala Editor jurnal The FASEB Journal. Hasil penelitian ini pun telah dimuat dalam jurnal tersebut edisi November 2010.
sumber http://alasanhidupsehat.blogspot.com/2010/11/bunga-bakung-obat-baru-bagi-penyembuhan.html