Gara-gara serbuan asap yang ditiup angin dari hutan-hutan Sumatra, NEA mencatat indeks polusi di wilayah itu pada Jumar 22 Oktober 2010 mencapai angka 108. Padahal, sehari sebelumnya hanya 80. Angka itu adalah yang terburuk sejak 2006. Akibatnya, NEA menyarankan penduduk Singapura untuk memakai masker dan menghindari kegiatan di luar ruang, terutama bagi orang yang mengalami gangguan pernapasan. Angka 101 sampai 200 adalah angka tak sehat, begitu kata NEA.
Jumat, 22 Oktober, langit Singapura tampak gelap dan suram. Di kawasan dekat Esplanade, misalnya, turis-turis tak bisa melihat kejauhan secara jelas.
Foto Kabut Asap Menghantam Singapura
Asap telah mengganggu banyak aktivitas warga Singapura. Siswa-siwa SMP Ngee Ann, contohnya, terpaksa membatalkan rencana wisata di pantai Changi. Mereka akhirnya memindahkan acara ke Bedok dan museum di Paya Lebar. Di kedua tempat itu mereka melakukan aktivitas di dalam ruangan.
"Keselamatan siswa adalah hal terpenting bagi kagi," kata Adrian Lim, kepala SMP Ngee Ann, kepada Straits Times. "Karena kondisi asap yang memburuk, kami mengubah rencana."
Sekolah River Valley High juga terpaksa belajar dalam ruangan. Menurut Koh Yong Chiah, kepala sekolah tersebut, pihaknya terpaksa menghentikan semua kegiatan di luar ruangan. Siswa diminta masuk ke kelas dan belajar dengan ruangan tertutup.
Kabut asap ini seperti tahun-tahun sebelumnya juga berasal dari hutan-hutan di Sumatra. Pantau satelit menunjukkan asap dibawa dari wilayah Sumatra ke daerah Singapura dan Malaysia seperti Port Dickson (Negri Sembilan), Malacca, Kota Tinggi (Johor), dan Muar (Johor). NEA punya patokan soal keamanan asap. Bila indeks polusi mencapai 1-50 itu bagus. Indeks polusi 51-100 itu moderat. Indeks polusi 101 sampai 200 itu tak sehat. Di atas 201 hingga 300 itu amat tak sehat. dan Di atas 300 itu amat berbahaya.
Dengan kondisi yang makin memperparah kondisi bumi, mari kita semua lindungi hutan sebagai paru-paru dunia.
STOP GLOBAL WARMING TODAY!!!
Sumber= http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5678372