Penelitian mengenai fenomena ini sendiri telah dipaparkan pada ajang American Sociological Association ke-105. Dalam riset tersebut dinyatakan bahwa orang dewasa yang memiliki akses internet di rumah jauh lebih romantis ketimbang orang dewasa yang tidak memilik akses ke dunia maya tersebut.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa akses internet memiliki peran penting dalam membantu warga Amerika menemukan pasangan hidup," kata Micheal J. Rosenfeld dari Universitas Stanford dan sebagai penulis utama riset tersebut.
Sebanyak 82,2 persen dari peserta penelitian yang memiliki akses internet di rumah juga dilaporkan memiliki hubungan yang romantis dengan pasangannya. Dibandingkan dengan tingkat keromantisan peserta yang tidak punya akses yaitu sebesar 62,8%.
Dikutip detikINET dari Bignews Network, Kamis (19/8/2010), penelitian ini menggunakan data dari penelitian How Couples Meet & Stay Together (HCMST), yakni sebuah survei nasional yang melibatkan 4.002 orang dewasa dimana sebanyak 3.009 orang diketahui memiliki hubungan romantis dengan pasangannya.
Rosenfeld dan Ruben J. Thomas dari Universitas New York juga menemukan fenomena bahwa internet telah menjadi salah satu arena sosial di mana pasangan bertemu satu sama lain.
"Meningkatnya penggunaan internet pada tahun-tahun terakhir juga turut meningkatkan pasangan yang bertemu via internet," tukas Rosenfeld.
Menurutnya suatu saat nanti internet bisa saja menggeser kedudukan teman sebagai orang yang paling berpengaruh dalam mempertemukan sepasang kekasih. "Pergeseran itu menjadi yang pertama kali sejak tahun 1940-an," tambahnya.
Penelitian itu juga menilai bahwa dengan internet, kelompok-kelompok kecil seperti gay, lesbian dan komunitas orang tua menjadi sangat mudah untuk ditemukan.
"Kebanyakan pasangan yang bertemu secara online adalah orang yang berjenis kelamin sama dan beberapa memiliki latar belakang agama yang berbeda," tutup Rosenfeld.