Namun, hanya ngengat jantan yang memperlihatkan perilaku aneh tersebut. Hal ini menunjukkan, bahwa perilaku ngengat yang doyan darah manusia, mungkin ada kaitannya dengan alasan seksual.
Bentuk fisiknya hanya sedikit berbeda pada pola sayap dengan spesies ngengat Calyptra thalactri yang biasa hidup di kawasan Rusia. Entomolog dari Universitas Florida, Jennifer Zaspel, malah memprediksi, ngengat tersebut berkembang dari ngengat pemangsa buah.
"Kami melihat perubahan dari pemangsa atau penghisap nektar atau sari buah, menjadi penusuk buah, hingga kulit dan penghisap darah," ujarnya. Namun, untuk memastikan perbedaan ngengat tersebut dengan ngengat biasanya, harus dilakukan studi genetika untuk melacak kapan perilaku tersebut mulai berkembang dalam kehidupannya.
Yang menjadi pertanyaan berikutnya, mengapa perilaku tersebut muncul? Dengan fakta hanya ngengat jantan yang melakukannya, Zespel yakin pejantan berupaya mendapatkan garam lebih banyak. Garam yang dibutuhkan tubuh mungkin ditransfer ke ngengat betina saat kawin.
Kandungan mineral dari asupan darah, juga bermanfaat untuk menambah gizi bagi larva muda yang hanya makan daun. Mineral yang dibutuhkan terutama menambah pasokan sodium yang tidak banyak diperoleh dari daun.
Read more: http://siradel.blogspot.com/2010/10/ngengat-vampire-dari-siberia-ditemukan.html