Kamis, 02 Desember 2010

Para Miliarder "Pembeli" Negara

Apa yang juragan pikirkan tentang yang dilakukan para miliarder dengan kekayaannya? Membeli rumah, pulau, dan pesawat pribadi, mungkin itu yang terbayang di benak Anda. Namun, bagaimana jika para miliarder itu menggunakan hartanya bukan untuk suatu hal yang lazim seperti membeli pulau, rumah, dan sebagainya, melainkan untuk membeli sebuah negara. Bisakah?

Data yang tersaji dalam CIA Fact Book, seperti ditulis Forbes.com, mengungkap bahwa kekayaan 400 miliarder versi Forbes setara dengan pencapaian ekonomi sejumlah negara.


Bill Gates. Dengan kekayaannya yang ditaksir mencapai 50 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan 500 triliun rupiah, ia memiliki neraca lebih besar dari pendapatan domestik bruto (PDB) yang dihasilkan 140 negara di dunia termasuk Kostarika, Bolivia, Uruguay dan El Savador. Dana cadangan Micsosoft saja diperkirakan lebih besar dari PDB Tanzania dan Burma.



Warren Buffett. Dengan kekayaannya melebihi pencapaian ekonomi Korea Utara pada kisaran angka 40 miliar dolar AS atau setara dengan 400 triliun rupiah. Padahal ia baru saja menderita kerugian sebesar 10 miliar dolar AS pada tahun ini.


Mayor Michael Bloomberg, pemilik perusahaan penyedia layanan jasa informasi keuangan dan perusahaan media Bloomberg. Kekayaannya setara dengan PDB negara Zambia sebesar 17 miliar dolar.




Apa masih ada lagi? Tentu saja. Majalah Forbes memiliki daftar nama seperti hartawan kasino Sheldon Adelson dan Pierre Omidyar, pendiri pasar lelang terbesar di dunia eBay. Keduanya masing-masing mampu menyamai PDB Bahama sebesar 9 miliar dolar AS dan Somalia dengan PDB 5,5 miliar dolar AS.


Ini belum menyebut nama George Lucas, sutradara ternama yang juga pemilik franchise Indiana Jones, atau John Paulson pemain bisnis real estate. Yang jelas jika negara-negara tersebut dijual dan para miliarder tak ragu merogoh koceknya, bukan mustahil mereka bisa membeli sebuah negara.