Menangis biasanya lebih identik dengan wanita yang memiliki perasaan lebih sensitif. Namun ada juga pria yang gampang menangis. Ternyata ada penyebabnya kenapa pria jadi gampang menangis.
Orang yang kerap menangis biasanya dicap cengeng atau terlalu sensitif, padahal menangis bisa terjadi karena berbagai alasan, dari hari yang buruk di tempat kerja, perpisahan atau berduka. Dan kondisi ini bisa terjadi pada wanita ataupun pria.
Meski demikian, menangis juga dapat memiliki efek positif pada tubuh. Menurut William Frey, seorang profesor di University of Minnesota seperti dilansir Livestrong, Senin (15/11/2010), menangis merupakan respons terhadap penumpukan zat kimia stres secara emosional dan air mata membantu menghilangkan zat kimia tersebut.
Respons tubuh terhadap apa pun yang memicu air mata dapat berhubungan dengan kemampuan tubuh untuk beralih ke metode bertahan hidup. Prof Frey berpendapat bahwa menangis dapat mengurangi stres.
Stres dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan kerusakan otak, sehingga menangis merupakan salah satu cara pencegahannya. Menangis adalah cara alami tubuh untuk mengendalikan hormon stres kortisol.
Apa yang menyebabkan pria gampang menangis?
Bila kadar testosteron di tubuh sudah rendah, orang memang lebih mungkin untuk sering menangis. Inilah sebabnya mengapa wanita lebih sering menangis ketimbang pria, karena hormon testosteron pada wanita lebih rendah daripada pria.
Sering menangis memang bisa menjadi salah satu gejala pria mengalami penurunan kadar testosteron, termasuk kurangnya motivasi, kurangnya rasa percaya diri dan perasaan sedih atau depresi.
Namun testosteron rendah atau hipogonadisme dapat muncul dengan atau tanpa gejala. Gejala yang umum adalah perubahan dalam fungsi seksual, seperti keinginan berkurang dan ereksi lebih sedikit.
Selain itu, perubahan pola tidur, insomnia, rambut rontok, otot berkurang dan lemak tubuh meningkat juga dapat terjadi pada pria yang mengalami penurunan testosteron.
Maka itu pria yang sering menangis adalah pertanda rendahnya kadar testosteronnya. Testosteron atau hormon seks pria merupakan hormon laki-laki yang bertanggung jawab untuk pengembangan jenis kelamin laki-laki dan organ reproduksi. Hal ini juga membantu menjaga kepadatan tulang, kekuatan otot dan massa, produksi sel darah merah, dorongan seks dan produksi sperma.
Kadar testosteron biasanya akan mengalami penurunan dengan bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun. Namun, ada faktor-faktor lain yang juga dapat menurunkan hormon seks pria.
(mer/ir)
sumber :http://www.detikhealth.com/read/2010/11/15/093316/1494266/766/penyebab-pria-gampang-menangis?l991101755
Orang yang kerap menangis biasanya dicap cengeng atau terlalu sensitif, padahal menangis bisa terjadi karena berbagai alasan, dari hari yang buruk di tempat kerja, perpisahan atau berduka. Dan kondisi ini bisa terjadi pada wanita ataupun pria.
Meski demikian, menangis juga dapat memiliki efek positif pada tubuh. Menurut William Frey, seorang profesor di University of Minnesota seperti dilansir Livestrong, Senin (15/11/2010), menangis merupakan respons terhadap penumpukan zat kimia stres secara emosional dan air mata membantu menghilangkan zat kimia tersebut.
Respons tubuh terhadap apa pun yang memicu air mata dapat berhubungan dengan kemampuan tubuh untuk beralih ke metode bertahan hidup. Prof Frey berpendapat bahwa menangis dapat mengurangi stres.
Stres dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan kerusakan otak, sehingga menangis merupakan salah satu cara pencegahannya. Menangis adalah cara alami tubuh untuk mengendalikan hormon stres kortisol.
Apa yang menyebabkan pria gampang menangis?
Bila kadar testosteron di tubuh sudah rendah, orang memang lebih mungkin untuk sering menangis. Inilah sebabnya mengapa wanita lebih sering menangis ketimbang pria, karena hormon testosteron pada wanita lebih rendah daripada pria.
Sering menangis memang bisa menjadi salah satu gejala pria mengalami penurunan kadar testosteron, termasuk kurangnya motivasi, kurangnya rasa percaya diri dan perasaan sedih atau depresi.
Namun testosteron rendah atau hipogonadisme dapat muncul dengan atau tanpa gejala. Gejala yang umum adalah perubahan dalam fungsi seksual, seperti keinginan berkurang dan ereksi lebih sedikit.
Selain itu, perubahan pola tidur, insomnia, rambut rontok, otot berkurang dan lemak tubuh meningkat juga dapat terjadi pada pria yang mengalami penurunan testosteron.
Maka itu pria yang sering menangis adalah pertanda rendahnya kadar testosteronnya. Testosteron atau hormon seks pria merupakan hormon laki-laki yang bertanggung jawab untuk pengembangan jenis kelamin laki-laki dan organ reproduksi. Hal ini juga membantu menjaga kepadatan tulang, kekuatan otot dan massa, produksi sel darah merah, dorongan seks dan produksi sperma.
Kadar testosteron biasanya akan mengalami penurunan dengan bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun. Namun, ada faktor-faktor lain yang juga dapat menurunkan hormon seks pria.
(mer/ir)
sumber :http://www.detikhealth.com/read/2010/11/15/093316/1494266/766/penyebab-pria-gampang-menangis?l991101755