Dr Ken Aplin, ahli biologi CSIRO mengatakan, bahwa Indonesia bagian timur dan Timor-Timur merupakan tempat terbaik bagi habitat hewan-hewan pengerat.
"Kami ingin agar perhatian internasional tentang konservasi tertuju ke wilayah tersebut," kata Aplin seperti dilansir Gizmag, Kamis (29/7/2010).
Tengkorak Kepala Tikus Raksasa (Kanan)
"Mempertahankan keanekaragaman hayati tikus adalah sama pentingnya dengan melindungi paus atau burung," tambah Aplin.
Dr Alpin berpikir, bahwa rakyat Timor-Timur berhasil hidup berkelanjutan sampai sekira 2.000 tahun yang lalu. Namun, ketika orang tiba di pulau tersebut, kepunahan pun mulai terjadi. Kepunahan itu terjadi dari hasil penebangan pada hutan.
Read more: http://siradel.blogspot.com/2010/08/tikus-raksasa-di-timor-timur.html