Bakteri yang hidup di kulit dan menyebabkan jerawat bisa menyebabkan infeksi di dalam tubuh, termasuk infeksi di dalam otak serta kanker. Kejadian itu bisa terjadi pasca operasi bedah. Syukurlah bakteri ini dapat ditangani.
Bakteri bernama Propionibacterium acne itu sering dianggap remeh. Tapi, menurut Peter Lambert, profesor biologi mikro dari Aston University, Birmingham, Inggris, bakteri ini harus memperoleh perhatian lebih. "Bisa menyerang sel dan berpotensi menjadi kanker," ujarnya.
P. acne biasanya hidup di folikel rambut, pori-pori tempat rambut keluar. Ketika pori-pori tersumbat, bakteri bisa menganda dan menyebabkan radang yang kemudian disebut jerawat. Lambert mendapati kalau radang serupa juga bisa terjadi di dalam jaringan.
Bakteri bisa masuk ke dalam tubuh akibat operasi bedah. Ketika infeksi terjadi di dalam tubuh, P. acne hanya dianggap sebagai kontaminan atau penyebab kontaminasi. P. acne tidak dianggap sebagai penyebab penyakit. "Kini kami menemukan adanya kelainan yang berhubungan dengan infeksi oleh P. acne. Bakteri itu sebagai penyebabnya, tidak sekadar kontaminan," jelas Lambert.
Christopher Vinnard, peneliti penyakit infeksi di University of Pennsylvania School of Medicine, yang juga terlibat dalam studi, melaporkan kalau bakteri P. acne bisa menyebabkan bisul pada otak. Studinya melibatkan laporan kasus bisul yang ditemui Vinnard dan rekan-rekannya.
Bisul itu terjadi 10 tahun setelah operasi bedah saraf. Hasil biopsi menunjukkan kalau bisul itu mengandung bakteri P. acne. Mereka mengaku sulit memutuskan untuk menunjuk P. acne sebagai penyebab. Tapi, mereka mendapat petunjuk. "Kondisi pasien membaik setelah diberi antibiotik untuk melawan P. acne," ujar Vinnard.
Beberapa studi lain berhasil menghubungkan P. acne dengan kanker. "P. acne pernah didapati dalam sebuah kanker prostat," kata Lambert. Dari 71 sampel jaringan kanker prostat, ditemui 58 jaringan yang mengandung P. acne. Sementara itu, dari 20 jaringan prostat yang sehat, para ilmuwan tidak mendapati P. acne sama sekali. "Peradangan yang disebabkan P. acne dalam sel bisa berkembang jadi kanker," tegas Lambert.
Untungnya, meskipun berperan dalam menyebabkan infeksi bahkan kanker, pengobatan P. acne bisa dibilang mudah. "Pemberian antibiotik bisa menekan memburuknya kondisi pasien," jelas Lambert.
Penemuan hubungan P.acne dengan infeksi dalam tubuh dan kanker masih muda. Lambert, pada saat Society for Applied Microbiology Winter Meeting di London 12 Januari lalu, mengakui perlu ada konfirmasi dengan penelitian berikutnya.
source
Bakteri bernama Propionibacterium acne itu sering dianggap remeh. Tapi, menurut Peter Lambert, profesor biologi mikro dari Aston University, Birmingham, Inggris, bakteri ini harus memperoleh perhatian lebih. "Bisa menyerang sel dan berpotensi menjadi kanker," ujarnya.
P. acne biasanya hidup di folikel rambut, pori-pori tempat rambut keluar. Ketika pori-pori tersumbat, bakteri bisa menganda dan menyebabkan radang yang kemudian disebut jerawat. Lambert mendapati kalau radang serupa juga bisa terjadi di dalam jaringan.
Bakteri bisa masuk ke dalam tubuh akibat operasi bedah. Ketika infeksi terjadi di dalam tubuh, P. acne hanya dianggap sebagai kontaminan atau penyebab kontaminasi. P. acne tidak dianggap sebagai penyebab penyakit. "Kini kami menemukan adanya kelainan yang berhubungan dengan infeksi oleh P. acne. Bakteri itu sebagai penyebabnya, tidak sekadar kontaminan," jelas Lambert.
Christopher Vinnard, peneliti penyakit infeksi di University of Pennsylvania School of Medicine, yang juga terlibat dalam studi, melaporkan kalau bakteri P. acne bisa menyebabkan bisul pada otak. Studinya melibatkan laporan kasus bisul yang ditemui Vinnard dan rekan-rekannya.
Bisul itu terjadi 10 tahun setelah operasi bedah saraf. Hasil biopsi menunjukkan kalau bisul itu mengandung bakteri P. acne. Mereka mengaku sulit memutuskan untuk menunjuk P. acne sebagai penyebab. Tapi, mereka mendapat petunjuk. "Kondisi pasien membaik setelah diberi antibiotik untuk melawan P. acne," ujar Vinnard.
Beberapa studi lain berhasil menghubungkan P. acne dengan kanker. "P. acne pernah didapati dalam sebuah kanker prostat," kata Lambert. Dari 71 sampel jaringan kanker prostat, ditemui 58 jaringan yang mengandung P. acne. Sementara itu, dari 20 jaringan prostat yang sehat, para ilmuwan tidak mendapati P. acne sama sekali. "Peradangan yang disebabkan P. acne dalam sel bisa berkembang jadi kanker," tegas Lambert.
Untungnya, meskipun berperan dalam menyebabkan infeksi bahkan kanker, pengobatan P. acne bisa dibilang mudah. "Pemberian antibiotik bisa menekan memburuknya kondisi pasien," jelas Lambert.
Penemuan hubungan P.acne dengan infeksi dalam tubuh dan kanker masih muda. Lambert, pada saat Society for Applied Microbiology Winter Meeting di London 12 Januari lalu, mengakui perlu ada konfirmasi dengan penelitian berikutnya.
source