Jakarta, Tak mudah bagi seorang perokok untuk menghentikan kebiasaannya ini, salah satu halangannya adalah stres yang melanda saat tidak merokok. Tapi ada cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi stres saat berhenti merokok.
"Ketergantungan nikotin bisa membuat seseorang merasa cemas dan gelisah yang sering diartikan oleh perokok sebagai perasaan stres. Kondisi ini yang sering membuat orang bimbang untuk berhenti merokok," ujar Steven Schroeder, MD, direktur Smoking Cessation Leadership Center di University of California, San Francisco, seperti dikutip dari WebMD, Senin (3/1/2011).
Saat stres, tubuh akan melepaskan zat kimia epinefrin yang bisa mengganggu kemampuan otak untuk fokus dan berpikir jernih. Tapi ada berbagai strategi yang bisa digunakan untuk membantu seseorang mengatasi stres saat berhenti merokok, yaitu:
1. Jangan terlalu keras pada diri sendiri
Menghilangkan kebiasaan merokok merupakan hal yang cukup sulit, untuk itu seseorang jangan terlalu keras pada diri sendiri. Karena kondisi ini bisa memicu stres, putus asa dan bahkan depresi. Cobalah memiliki pemikiran yang optimis dan yakin bisa melakukannya.
2. Mengesampingkan terlebih dahulu kekhawatiran jangka panjang
Beberapa minggu pertama berhenti merokok adalah hal yang paling sulit. Selama periode ini jangan membebani diri dengan segala macam kekhawatiran jangka panjang, fokuslah pada apa yang sedang dilakukan saat itu atau sekarang.
3. Belajarlah mengenali tanda-tanda stres
Usahakan untuk mengenali gejala-gejala stres yang timbul, seperti perasaan cemas, gelisah, kewalahan dalam mengatasi suatu hal, sakit kepala, sulit tidur dan kemarahan. Jika sudah merasa di bawah tekanan, cobalah melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
4. Melakukan kegiatan yang menyenangkan
Salah satu cara paling sederhana untuk mengurangi stres adalah melakukan kegiatan yang menyenangkan atau bisa memberi kesenangan, misalnya menonton film komedi, bermain dengan binatang peliharaan, berkumpul dengan keluarga, mendengarkan musik favorit atau berendam dalam air hangat.
5. Bergerak atau melakukan aktivitas fisik
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik bisa membantu mengurangi stres dan kecemasan. Hampir semua jenis aktivitas bisa membantu, asalkan benar-benar dinikmati seperti berenang atau berjalan sambil melihat pemandangan indah.
6. Menuangkan perasaan dalam tulisan
Menulis sesuatu yang mengganggu bisa menjadi cara ampuh untuk mengurangi stres. Carilah tempat yang tenang dan habiskan waktu selam 15 menit untuk menulis segala hal yang mengganggu. Usahakan untuk tidak merevisinya dan hanya menulis saja, lalu robeklah kertas tersebut dan lemparkan yang jauh.
7. Melakukan teknik relaksasi
Teknik relaksasi untuk mengurangi stres seperti yoga, latihan pernapasan dalam dan berbagai bentuk meditasi diketahui dapat membantu perokok berhenti. Umumnya tidak semua teknik ini berhasil pada setiap orang, karenanya temukan teknik mana yang bisa membuat nyaman dan bekerja paling baik.
8. Bersabar
Hampir semua mantan perokok merasa kewalahan dan keraguan pada beberapa hari pertamanya. Tapi cobalah untuk bersabar bahwa setiap kali berhasil menolak rasa ingin merokok, maka semakin dekat langkah untuk bebas dari rokok. Karena hidup akan menjadi lebih nyaman, bahagia dan sehat sebagai non-perokok.
"Ketergantungan nikotin bisa membuat seseorang merasa cemas dan gelisah yang sering diartikan oleh perokok sebagai perasaan stres. Kondisi ini yang sering membuat orang bimbang untuk berhenti merokok," ujar Steven Schroeder, MD, direktur Smoking Cessation Leadership Center di University of California, San Francisco, seperti dikutip dari WebMD, Senin (3/1/2011).
Saat stres, tubuh akan melepaskan zat kimia epinefrin yang bisa mengganggu kemampuan otak untuk fokus dan berpikir jernih. Tapi ada berbagai strategi yang bisa digunakan untuk membantu seseorang mengatasi stres saat berhenti merokok, yaitu:
1. Jangan terlalu keras pada diri sendiri
Menghilangkan kebiasaan merokok merupakan hal yang cukup sulit, untuk itu seseorang jangan terlalu keras pada diri sendiri. Karena kondisi ini bisa memicu stres, putus asa dan bahkan depresi. Cobalah memiliki pemikiran yang optimis dan yakin bisa melakukannya.
2. Mengesampingkan terlebih dahulu kekhawatiran jangka panjang
Beberapa minggu pertama berhenti merokok adalah hal yang paling sulit. Selama periode ini jangan membebani diri dengan segala macam kekhawatiran jangka panjang, fokuslah pada apa yang sedang dilakukan saat itu atau sekarang.
3. Belajarlah mengenali tanda-tanda stres
Usahakan untuk mengenali gejala-gejala stres yang timbul, seperti perasaan cemas, gelisah, kewalahan dalam mengatasi suatu hal, sakit kepala, sulit tidur dan kemarahan. Jika sudah merasa di bawah tekanan, cobalah melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
4. Melakukan kegiatan yang menyenangkan
Salah satu cara paling sederhana untuk mengurangi stres adalah melakukan kegiatan yang menyenangkan atau bisa memberi kesenangan, misalnya menonton film komedi, bermain dengan binatang peliharaan, berkumpul dengan keluarga, mendengarkan musik favorit atau berendam dalam air hangat.
5. Bergerak atau melakukan aktivitas fisik
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik bisa membantu mengurangi stres dan kecemasan. Hampir semua jenis aktivitas bisa membantu, asalkan benar-benar dinikmati seperti berenang atau berjalan sambil melihat pemandangan indah.
6. Menuangkan perasaan dalam tulisan
Menulis sesuatu yang mengganggu bisa menjadi cara ampuh untuk mengurangi stres. Carilah tempat yang tenang dan habiskan waktu selam 15 menit untuk menulis segala hal yang mengganggu. Usahakan untuk tidak merevisinya dan hanya menulis saja, lalu robeklah kertas tersebut dan lemparkan yang jauh.
7. Melakukan teknik relaksasi
Teknik relaksasi untuk mengurangi stres seperti yoga, latihan pernapasan dalam dan berbagai bentuk meditasi diketahui dapat membantu perokok berhenti. Umumnya tidak semua teknik ini berhasil pada setiap orang, karenanya temukan teknik mana yang bisa membuat nyaman dan bekerja paling baik.
8. Bersabar
Hampir semua mantan perokok merasa kewalahan dan keraguan pada beberapa hari pertamanya. Tapi cobalah untuk bersabar bahwa setiap kali berhasil menolak rasa ingin merokok, maka semakin dekat langkah untuk bebas dari rokok. Karena hidup akan menjadi lebih nyaman, bahagia dan sehat sebagai non-perokok.