Menurut Founder Beta-UFO Nur Agustinus, penyelidikan tim Beta-UFO menemukan bahwa posisi tanaman di Sleman memang dalam keadaan rebahan. Perbedaannya dengan di luar negeri hanya terletak pada jenis tanaman, di luar negeri biasanya jagung dan gandum.
“Tak semua tanaman rebah karena terkena panas,” kata pria yang akrab disapa Nur saat diwawancara INILAH.COM via telepon (25/1). Ia menyebutkan bahwa kejadian tanaman rebah itu bisa disebabkan karena getaran suara.
Pada penelitian-penelitian CC, frekuensi suara diketahui mampu merebahkan tanaman dan membuatnya seakan layu. Berdasarkan penelitian Beta-UFO, CC di Sleman sama dengan CC yang ada di luar negeri.
Pada kasus Sleman, warga juga mendengar suara mendengung atau gemuruh di sekitar setengah jam pada pukul 23.00. Beta-UFO menyimpulkan bahwa kemungkinan besar CC Sleman asli bukan buatan manusia.
"Crop Circle itu menang ada kaitannya dengan UFO," tandasnya.
source