Sabtu, 01 Januari 2011

Perut Sering Kembung? Perhatikan Asupan Anda!


KELUHAN perut kembung (sebah) dan sendawa membuat malu dan tidak nyaman mereka yang sering merasakannya. Sebagian besar mendiagnosis dirinya mengalami irritable bowel syndrome (IBS) atau kejang usus.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan beberapa aspek dari gejala IBS dan bagaimana memperlakukannya.


Produksi gas

Sistem pencernaan manusia biasanya mengandung sekitar 100-200 ml gas, terutama dihasilkan di usus yang berasal dari bakteri dalam makanan. Makanan kaya serat dapat meningkatkan produksi gas karena serat bertindak sebagai substrat untuk proses mikrobiologis.

Gas yang diproduksi dalam usus, seperti hidrogen, metana dan karbon dioksida, ditambah sejumlah kecil "gas bau" (hidrogen sulfida, ammonia, dan asam lemak volatile) yang aromanya sangat kuat.

Kembung

Kembung merupakan gejala penting dari IBS dan terjadi pada sekira 30 persen orang dewasa. Biasanya, proses kembung terjadi sepanjang hari hingga menimbulkan ketidaknyamanan saat penderitanya pergi tidur.

Pengujian telah menunjukkan bahwa walaupun individu-individu yang menderita kembung tidak benar-benar menghasilkan gas lebih banyak dari orang normal, dimensi perut mereka dapat meningkat 3-4 cm pada siang hari. Pada wanita, kembung mungkin menjadi lebih buruk saat menstruasi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa penderitanya tidak mampu mengendalikan isi ususnya seefisien mereka yang tidak menderita kembung. Berbagai mekanisme turut mengakibatkan gas terjebak di usus, yang kemudian menyebabkan perut sebah.

Menyinggung soal makanan, makanan tertentu lebih cenderung menyebabkan perut kembung karena mengandung senyawa yang meningkatkan pembentukan gas di usus, di antaranya seperti dikutip dari Health24:

Legum

Buncis, kacang polong, kedelai/protein sayuran (dan olahannya), cenderung menyebabkan produksi gas. Jika Anda menemukan perut kerap bereaksi setelah mengonsumsinya, baca label dengan hati-hati karena saat ini sebagian besar makanan olahan, termasuk olahan daging, kue, sosis, makanan kaleng, bahkan roti, mengandung protein sayuran.  Mungkin perut Anda tidak bisa mengonsumsi makanan kemasan.

Susu dan produk susu

Termasuuk susu sapi, es krim, keju, dan makanan yang mengandung susu sapi atau keju.

Sayuran

Seluruh keluarga Brassica (kubis, brokoli, kembang kol), timun (terutama yang berkulit keras), bawang mentah merah dan bawang putih, asparagus, kentang, dan lobak.

Buah

Buah kering cenderung bersifat pencahar dan mungkin terlalu keras untuk sistem pencernaan Anda. Jika Anda menderita intoleransi/alergi fruktosa (fruktosa adalah gula yang ditemukan dalam buah, madu, jus buah dalam kemasan, dan produk komersial lainnya), Anda harus menghindari konsumsi semua buah, jus buah, dan produk olahan yang mengandung buah atau fruktosa.

Gandum

Termasuk roti, kerupuk, biskuit, sereal, dan kue.

Makanan berlemak

Makanan yang digoreng lama (deep-friend) atau makanan dengan kandungan lemak tinggi dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan ketidaknyamanan. Ganti dengan makanan rendah lemak.

Minuman

Gas dalam minuman bersoda dan beberapa jenis alkohol dapat meningkatkan produksi gas.