Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan beberapa aspek dari gejala IBS dan bagaimana memperlakukannya.
Produksi gas
Sistem pencernaan manusia biasanya mengandung sekitar 100-200 ml gas, terutama dihasilkan di usus yang berasal dari bakteri dalam makanan. Makanan kaya serat dapat meningkatkan produksi gas karena serat bertindak sebagai substrat untuk proses mikrobiologis.
Gas yang diproduksi dalam usus, seperti hidrogen, metana dan karbon dioksida, ditambah sejumlah kecil "gas bau" (hidrogen sulfida, ammonia, dan asam lemak volatile) yang aromanya sangat kuat.
Kembung
Kembung merupakan gejala penting dari IBS dan terjadi pada sekira 30 persen orang dewasa. Biasanya, proses kembung terjadi sepanjang hari hingga menimbulkan ketidaknyamanan saat penderitanya pergi tidur.
Pengujian telah menunjukkan bahwa walaupun individu-individu yang menderita kembung tidak benar-benar menghasilkan gas lebih banyak dari orang normal, dimensi perut mereka dapat meningkat 3-4 cm pada siang hari. Pada wanita, kembung mungkin menjadi lebih buruk saat menstruasi.
Penelitian juga menunjukkan bahwa penderitanya tidak mampu mengendalikan isi ususnya seefisien mereka yang tidak menderita kembung. Berbagai mekanisme turut mengakibatkan gas terjebak di usus, yang kemudian menyebabkan perut sebah.
Menyinggung soal makanan, makanan tertentu lebih cenderung menyebabkan perut kembung karena mengandung senyawa yang meningkatkan pembentukan gas di usus, di antaranya seperti dikutip dari Health24:
Legum
Buncis, kacang polong, kedelai/protein sayuran (dan olahannya), cenderung menyebabkan produksi gas. Jika Anda menemukan perut kerap bereaksi setelah mengonsumsinya, baca label dengan hati-hati karena saat ini sebagian besar makanan olahan, termasuk olahan daging, kue, sosis, makanan kaleng, bahkan roti, mengandung protein sayuran. Mungkin perut Anda tidak bisa mengonsumsi makanan kemasan.
Susu dan produk susu
Termasuuk susu sapi, es krim, keju, dan makanan yang mengandung susu sapi atau keju.
Sayuran
Seluruh keluarga Brassica (kubis, brokoli, kembang kol), timun (terutama yang berkulit keras), bawang mentah merah dan bawang putih, asparagus, kentang, dan lobak.
Buah
Buah kering cenderung bersifat pencahar dan mungkin terlalu keras untuk sistem pencernaan Anda. Jika Anda menderita intoleransi/alergi fruktosa (fruktosa adalah gula yang ditemukan dalam buah, madu, jus buah dalam kemasan, dan produk komersial lainnya), Anda harus menghindari konsumsi semua buah, jus buah, dan produk olahan yang mengandung buah atau fruktosa.
Gandum
Termasuk roti, kerupuk, biskuit, sereal, dan kue.
Makanan berlemak
Makanan yang digoreng lama (deep-friend) atau makanan dengan kandungan lemak tinggi dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan ketidaknyamanan. Ganti dengan makanan rendah lemak.
Minuman
Gas dalam minuman bersoda dan beberapa jenis alkohol dapat meningkatkan produksi gas.