Sangking besarnya bintang tersebut, ia dapat mengubah teori tentang bagaimana proses lahirnya sebuah bintang. Bahkan diperkirakan saat lahir, ia mencapai ukuran 320 kali Matahari.
Sebelum ini, menggunakan model yang digunakan oleh peneliti, diketahui bahwa ukuran maksimal bintang adalah 150 kali lipat dibanding Matahari kita. Apapun yang berukuran di atas itu, terlalu sulit untuk terbentuk menjadi sebuah bintang.
Namun, dikutip dari BBC, Paul Crowther, astronom asal University of Sheffield, Inggris, setelah mengamati gambar-gambar yang ditangkap oleh Very Large Telescope di Chile dan teleskop ruang angkasa Hubble, menemukan bintang yang melampaui ukuran maksimal itu.
Selain jauh lebih besar dibanding Matahari, bintang yang diberi nama "R136a1" ini, berjarak 165 ribu tahun cahaya dari Bumi, juga sama terangnya dengan 10 juta buah Matahari kita.
“Sebagai gambaran, perbandingan cahaya antara bintang ini dengan Matahari di tata surya kita, adalah seperti membandingkan sinar Matahari dengan Bulan purnama,” kata Crowther.
Diperkirakan, suhu di permukaan bintang itu mencapai sekitar 50 ribu derajat Celsius, hampir delapan kali lebih panas dibanding Matahari.
Crowther menyebutkan, hal yang lebih penting dari penemuan bintang raksasa itu adalah memberikan keyakinan pada manusia, bahwa kemungkinan besar masih ada bintang-bintang raksasa lainnya, seperti R136a1 di jagat raya ini.
source: http://siradel.blogspot.com/2010/12/r136a1-bintang-terbesar-yang-diketahui.html