Sedang asyik bermain ski di laut es Swedia, tiba-tiba permukaan es pecah berkeping-keping.
Sepasang manusia akhirnya ditemukan selamat di tengah-tengah lautan es yang mulai retak. Keduanya terdampar pasca lantai es tempat mereka bermain ski mulai retak dan patah di lepas pantai barat daya Swedia.
Apakah es itu mencair karena pemanasan global? Bukan. Melainkan karena terganggu oleh sebuah kapal pemecah es yang sedang melintas.
Pasangan yang berusia sekitar 30-an tahun itu sempat bermain ski di atas lautan beku. Namun, beberapa saat kemudian kapal datang melintas dan menghancurkan permukaan lautan es hingga membuat retakan berkeping-keping. Ironisnya, sepasang itu masih berada di tengah-tengah permukaan es tipis.
Menjelang jam 3.00 sore, tentu saja "pulau" tempat mereka berdiri berangsur mengecil dan pasangan tersebut benar-benar terperangkap dalam masalah serius. Untungnya, panggilan melalui ponsel masih bisa dilakukan. Karena sulit dibayangkan keduanya bisa bertahan hidup di tengah-tengah lautan beku yang kadung menjadi air es.
Menurut laporan harian Swedia, Aftonbladet, pengawas pantai bernama Patrik Nillson menemui pasangan tersebut dengan helikopter 12 menit setelah menerima kabar. Pasangan itu kemudian diangkut ke helikopter dengan keadaan selamat.
"Kami beruntung. Kondisi untuk operasi penyelematan ini sangat mendukung. Cuacanya sangat bagus, begitu pula pemandangannya. Cantik sekali," kata Nilsson, yang sempat mengambil gambar menakjubkan di atas pasangan tersebut.
Sepasang manusia akhirnya ditemukan selamat di tengah-tengah lautan es yang mulai retak. Keduanya terdampar pasca lantai es tempat mereka bermain ski mulai retak dan patah di lepas pantai barat daya Swedia.
Apakah es itu mencair karena pemanasan global? Bukan. Melainkan karena terganggu oleh sebuah kapal pemecah es yang sedang melintas.
Pasangan yang berusia sekitar 30-an tahun itu sempat bermain ski di atas lautan beku. Namun, beberapa saat kemudian kapal datang melintas dan menghancurkan permukaan lautan es hingga membuat retakan berkeping-keping. Ironisnya, sepasang itu masih berada di tengah-tengah permukaan es tipis.
Menjelang jam 3.00 sore, tentu saja "pulau" tempat mereka berdiri berangsur mengecil dan pasangan tersebut benar-benar terperangkap dalam masalah serius. Untungnya, panggilan melalui ponsel masih bisa dilakukan. Karena sulit dibayangkan keduanya bisa bertahan hidup di tengah-tengah lautan beku yang kadung menjadi air es.
Menurut laporan harian Swedia, Aftonbladet, pengawas pantai bernama Patrik Nillson menemui pasangan tersebut dengan helikopter 12 menit setelah menerima kabar. Pasangan itu kemudian diangkut ke helikopter dengan keadaan selamat.
"Kami beruntung. Kondisi untuk operasi penyelematan ini sangat mendukung. Cuacanya sangat bagus, begitu pula pemandangannya. Cantik sekali," kata Nilsson, yang sempat mengambil gambar menakjubkan di atas pasangan tersebut.