Berdasarkan studi terbaru, musik dapat memprediksi ketertarikan seksual seseorang. Penelitian yang berjudul Psychology of Music mencari tahu relevansi antara identitas, musik dan alasan keberadaan hubungan. Selama masa remaja, musik menjadi simbol identitas seseorang yang menentukan ‘posisi’ lingkungan.
Musik berfungsi sebagai simbol yang tidak hanya membuat seseorang dipandang dalam identitas tertentu, tetapi juga mengekspresikan ide seseorang.
Misalnya, jika seseorang yang ingin tampil seperti seorang pemberontak maka mereka sebagian besar menyukai musik yang dibuat oleh orang-orang yang dipandang sebagai pemberontak. Ini merupakan penegasan simbol identitas Anda.
Ilmuwan percaya bahwa musik rock berkaitan dengan kesadaran sosial dan pemberontakan. Di sisi lain, musik pop terkait nilai peran gender dan kenyamanan.
Ilmuwan Renfrow dan Gosling menemukan bahwa orang yang menyukai musik blues, jazz, klasik dan folk termasuk individu yang liberal dan terbuka.
Selanjutnya, perempuan yang menyukai musik country dipandang tidak terlalu menarik bagi laki-laki. Begitu juga sebaliknya bagi pria.
Studi yang muncul di jurnal Communication Research ini menyebutkan, “Kesukaan seseorang terhadap musik country ternyata mengurangi minat pasangannya terhadap hubungan. Ini terjadi di kedua jenis kelamin.”
Peneliti juga menemukan bahwa pria akan lebih tertarik dengan perempuan yang memiliki selera musik yang sama. Namun wanita malah tidak menyukai pria yang menggemari musik sama.