Minggu, 06 Februari 2011

Hanya 1 Jam Waktu Kritis untuk Tolong Pasien Serangan Jantung

Berbeda dengan penyakit lainnya, orang yang terkena serangan jantung harus benar-benar mendapat pertolongan yang cepat. Karena hanya 1 jam waktu pasien bisa bertahan sebelum otot-ototnya berhenti bergerak jika tidak mendapat pertolongan cepat.

"Satu jam pertama akan menentukan apakah pasien serangan jantung bisa bertahan atau tidak," bunyi penjelasan American Heart Association seperti dikutip detikHealth Sabtu (5/2/2011).

American Heart Association (AHA) mencatat lebih dari 1 juta orang mengalami serangan jantung setiap tahun dan setengahnya meninggal karena serangan jantung tersebut. Sehingga penting buat semua orang mengetahui bagaimana menyelamatkan pasien yang kena serangan jantung.


Prosedur hemat waktu harus dikuasai betul oleh rumah sakit yang menangani pasien serangan jantung. Pengobatan yang tertunda akan meningkatkan risiko pasien pada kematian atau cacat permanen.

AHA juga mengingatkan pentingnya melakukan pertolongan pertama pada pasien yang terkena serangan jantung. Ciri-ciri pasien yang terkena serangan jantung adalah:

  1. Rasa tertekan (serasa ditimpa beban, sakit, terjepit dan terbakar) yang menyebabkan sesak napas dan tercekik di leher.
  2. Rasa sakit ini bisa menjalar ke lengan kiri,leher dan punggung.
  3. Rasa sakitnya bisa berlangsung sekitar 15-20 menit dan terjadi secara terus menerus.
  4. Timbul keringat dingin, tubuh lemah, jantung berdebar dan bahkan hingga pingsan.
  5. Rasa sakit ini bisa berkurang saat sedang istirahat, tapi akan bertambah berat jika sedang beraktivitas.


Jika Anda mencurigai seseorang mengalami serangan jantung, tindakan cepat dapat menolong menyelamatkan nyawanya. Bahkan jika Anda tidak yakin ia terkena serangan jantung, jangan menunggu terlalu lama untuk berpikir tapi lakukan hal-hal dengan cepat.

  1. Dudukkan atau baringkan pasien.
  2. Berikan aspirin jika ia tidak punya alergi. Aspirin akan menghambat darah menggumpal dan membantu darah tetap mengalir ke arteri. Mengunyah aspirin selama serangan jantung bisa menurunkan risiko kematian hingga 25 persen.
  3. Langsung telepon nomor darurat atau rumah sakit lalu jelaskan gejala yang dialami secara singkat dan jelas, seperti "Pasien mengalami sakit dada yang parah dan kesulitan bernafas".
  4. Waktu 1 jam sampai 90 menit sejak terkena serangan jantung sampai perjalanan ke rumah sakit diharapkan masih bisa memberikan pertolongan ke pasien.


Kenapa waktu 1 jam menjadi waktu yang krisis untuk pasien serangan jantung?

1. Waktu 1 jam dianggap kritis karena berdasarkan pengalaman dokter menangani pasien serangan jantung, yang mana kebanyakan pasien tidak tertolong pada 1 jam pertama serangan jantung.

2. Jantung adalah otot, dan otot akan berhenti bekerja atau mulai mati jika kekurangan oksigen. Otot jantung membutuhkan pasokan darah yang berisi oksigen secara teratur agar dapat berfungsi dengan baik. Jika arteri koroner menjadi sempit, jantung tidak dapat menerima semua darah yang dibutuhkan.

3. Ketika otot jantung mengalami kekurangan oksigen maka beberapa sel akan mati dan otot tidak bisa bekerja lagi.

4. Setiap menit yang berlalu selama serangan jantung, itu artinya jantung kekurangan oksigen dan semakin lama menunggu semakin lama otot jantung berjalan tanpa oksigen sehingga menyebabkan kematian.

5. Ketika jantung mulai kekurangan pasokan darah maka terjadi irama jantung yang tidak stabil yang menyebabkan aliran darah tidak bisa berjalan baik ke organ vital seperti ke otak.

6. Jika dalam waktu satu jam bisa tertangani maka bisa mencegah kerusakan lebih lanjut.

Menurut Prof. Dr. dr Teguh Santoso, SpPD, KKV, SpJP, FIHA, FACC, FESC seperti ditulis detikHealth sebelumnya bahwa keberhasilan dari pertolongan serangan jantung ini juga tergantung dari berapa banyak daerah yang mengalami penyumbatan. Semakin sedikit daerah yang tersumbat maka kemungkinan sembuhnya lebih besar.

Rata-rata pasien serangan jantung meninggal karena keterlambatan pertolongan, beratnya serangan yang terjadi dan masalah kemampuan pasien untuk operasi.

source