Rabu, 02 Februari 2011

Marine, Anjing Pendeteksi Kanker Usus

Indra penciuman anjing yang tajam memang tak perlu diragukan. Itulah sebabnya beberapa anjing memiliki kemampuan terlatih untuk mendeteksi berbagai penyakit, salah satunya adalah Marine, seekor anjing yang dilatih untuk mendeteksi kanker usus.

Ilmuwan Jepang telah menemukan bahwa anjing dapat membedakan orang dengan kanker kolorektal. Seekor anjing jenis labrador retriever bernama Marine telah dilatih untuk mengendus kanker usus dengan akurasi yang menakjubkan dan seakurat alat diagnostik teknologi tinggi.

Anjing betina umur 9 tahun ini bisa mengidentifikasi orang dengan kanker usus setelah diberi sampel napas dan kotoran penderita kanker usus.



Temuan yang dipublikasikan dalam British Medical Journal ini menunjukkan bahwa senyawa kimia yang berkaitan dengan kanker tertentu beredar dalam tubuh, membuka peluang pengembangan tes untuk berbagai jenis kanker yang dapat diterapkan bahkan pada tahap awal penyakit.

Namun, peneliti mengatakan tidak praktis dan mahal untuk dapat mempekerjakan hewan hidup dan melatihnya menjadi screen pasien. Sebagai gantinya, akan dikembangkan sensor 'hidung elektronik' yang mampu mengendus bahan kimia tertentu yang dihasilkan oleh sel-sel kanker dan beredar dalam aliran darah.

Marine dilatih di St Sugar Cancer Sniffing Dog Training Centre di Chiba, Jepang. Sejak tahun 2003, Marine dilatih sebagai anjing penyelamat untuk menyelamatkan orang tenggelam dengan menyeretnya ke pantai.

Tetapi pada tahun 2005, latihannya diubah menjadi deteksi kanker. Selama empat tahun ia belajar untuk membedakan bau dari selusin jenis kanker yang berbeda, termasuk payudara, lambung, kanker prostat, kandung kemih dan kulit.

Dalam sebuah penelitian terbaru tentang kanker usus besar, Marine menyelesaikan 74 tes endusan masing-masing terdiri 5 sampel napas atau kotoran, salah satunya sampel penderita kanker.

"Dia mungkin bereaksi dengan bau unik kanker. Jika kita dapat mengidentifikasikan bahan yang menyebabkan bau, maka hal ini bisa digunakan untuk deteksi dini kanker," jelas Hideto Sonoda dari Kyushu University, seperti dilansir Independent, Selasa (1/2/2011).

source