Studi tersebut mengungkapkan, mengkonsumsi kopi yang mengandung kafein bisa meningkatkan performa wanita dalam situasi penuh tekanan. Sebaliknya, kopi memberikan dampak berlawanan pada pria, dimana mereka akan mengalami krisis percaya diri dan butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas. Demikian sebagaimana dilansir Telegraph, Rabu (2/2/2011).
Berdasarkan catatan Asosiasi Produsen Kopi Inggris, penduduk Inggris Raya mengkonsumsi kopi hingga 70 juta cangkir per harinya. Kopi sendiri memiliki beberapa manfaat kesehatan termasuk proteksi terhadap diabetes, Alzheimer, gagal ginjal, bahkan encok.
Kandungan kafein dalam kopi memang dikenal sebagai stimulan untuk otak dan bisa mengatasi rasa kantuk dan kelelahan. Namun peneliti ingin mempelajari bagaimana dampak kopi terhadap tubuh saat menghadapi situasi penuh tekanan, apalagi ketika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Total 64 pria dan wanita berpartisipasi pada penelitian ini dan masing-masing dipasangkan dengan partner sesama jenis. Setiap pasangan diberikan bermacam-macam tugas untuk diselesaikan, termasuk bernegosiasi, memecahkan puzzle, serta uji ingatan. Untuk menambah tingkat stress, setiap partisipan harus menjelaskan presentasi tugas mereka di hadapan publik.
Setiap pasangan kemudian diberikan kopi dengan kafein ataupun tanpa kafein dan memonitor eksperimen tersebut, Hasilnya, partisipan pria mengalami kesulitan untuk menghadapi situasi penuh tekanan, usai mengkonsumsi kopi dengan kafein dalam jumlah cukup banyak.
Contohnya, mereka menghabiskan 20 detik lebih lama untuk menyelesaikan puzzle dibandingkan partisipan yang mengkonsumsi kopi tanpa kafein.
Namun, bagi wanita, mengkonsumsi kopi dengan kafein justru menghemat pekerjaan mereka hingga 100 detik.
Para ahli mengklaim, efek kopi pada wanita dan pria juga terpengaruh oleh cara mereka merespon terhadap stres. Pria lebih mungkin meninggalkan suatu masalah atau bertengkar saat menghadapinya. Sedangkan wanita lebih mungkin bekerja sama untuk menghadapi masalah yang mereka hadapi.
source