Rabu, 02 Februari 2011

Ratusan Mahasiswa Riau Terperangkap di Kairo

Ratusan mahasiswa asal Riau yang menimba ilmu di Kairo, Mesir, kini terperangkap di tempat kosnya masing-masing. Mereka tidak bisa kemana-mana karena adanya aksi demontrasi besar-besaran menggulingkan Presiden Mesir, Hosni Mubarak.

Kabar mahasiswa Riau terjebak ini, disampaikan Gubernur Riau, Rusli Zainal, melalui juru bicaranya, Chairul Riski dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (1/02/2011).

Menurut Riski, data yang tercatat ada 290 mahasiswa asal Riau yang berada di Mesir. Mereka sebagian besar menimba ilmu di Kairo.


"Tadi pagi jam satu malam, ketua mahasiswa asal Riau bernama Toni menghubungi gubernur. Mereka menceritakan kondisinya yang terjebak dalam kerusuhan yang terjadi di Kairo," kata Riski.

Menurut Riski, mengutip keterangan mahasiswa tadi, saat ini ada 150 mahasiswa mengumpul di suatu tempat yang aman di Kairo. Mereka tidak menjelaskan lokasi pengungsiannya. Selebihnya ratusan mahasiswa terjebak di tempat kostnya masing-masing.

"Untuk yang 150 mahasiswa itu mereka berkumpul satu tempat guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab mereka khawatir jika ada polisi yang salah tangkap. Karena itu mereka mengambil inisiatif untuk berkumpul," kata Riski.

Sedangkan sisanya, lanjut Riski, para mahasiswa bertahan di tempat kosnya masing-masing. Mereka tidak bisa keluar rumah sejak aksi demontrasi meletus di Kairo.

"Mahasiswa mulai mengeluhkan stok makanan mereka yang mulai habis. Sedangkan mereka tidak bisa kemana-mana," kata Riski.

Mahasiswa asal Riau ini, kata Riski, mengaku jalur komunikasi dan transportasi juga susah. Kondisi itu membuat koordinasi sesama mereka menjadi sulit.

"Namun demikian sudah ada mahasiswa Riau yang kini mengungsi di KBRI. Namun sebagian besar masih terjebak di tempatnya masing-masing," kata Riski.

Mahasiswa asal Riau juga menjelaskan kepada gubernur, jika mereka sama sekali tidak ikut terlibat dalam aksi demontrasi.

"Mahasiswa hanya khawatir karena di beberapa tempat saat ini terjadi aksi penjarahan. Sebagian mahasiswa ada yang berminat pulang sampai demontrasi reda, namun tidak bisa pulang, karena jalur transportasi baik darat dan udara sangat susah," kata Riski.

source