Selama ratusan tahun, Presiden AS Abraham Lincoln dikenal karena perjuangannya menghapus perbudakan di Amerika. Namun ternyata, ia seorang juragan budak?
Hal ini terungkap dalam arsip dokumen Inggris, oleh akademisi Phillip Magness dan Sebastian Page. Presiden yang terbunuh pada 1865 dan berjasa dalam mengakhiri perang sipil dan perbudakan di AS ini diklaim berusaha mengirim budak ke koloni Inggris di Karibia.
Ahli sejarah sempat menyatakan, Lincoln memang bermaksud budak-budak yang telah dibebaskan ke koloni Inggris untuk memulai hidup baru. Namun, usulan itu ditolak karena khawatir bermasalah dengan masyarakat saat itu yang masih rasis.
Setelah Lincoln mengumumkan berakhirnya perbudakan pada 1863, Magness dan Page menyatakan sang presiden kemudian menyiapkan tempat tinggal untuk budak yang telah dibebaskan. Lokasi tujuannya adalah wilayah yang saat ini menjadi Guyana dan Belize.
Meski serdadu berkulit hitam sedang sekarat dan misi pengiriman 453 budak bebas untuk membentuk koloni dekat lepas pantai Haiti malah terjangkit penyakit cacar, Lincoln diam-diam memberi izin pada Inggris untuk merekrut budak bebas tersebut. Mereka rencananya dipekerjakan pada perkebunan gula dan katun di Amerika Tengah.
Bukti-bukti tindakan Lincoln itu akan terdapat dalam sebuah buku yang akan segera dirilis, bertajuk Colonisation After Emancipation: Lincoln and the Movement for Black Resettlement. Pemerintah AS kemungkinan besar akan segera kebakaran jenggot akibat kisah yang merusak citra pahlawan di presiden ke-16 mereka itu.
source