Sebagian besar calon pengantin mungkin akan mengalami fase ini. Fase di mana Anda akan merasakan keraguan terhadap pasangan, sampai mengalami “percekcokan” dalam keluarga. Semua yang terjadi dalam fase ini membuat Anda berpikir ulang, “Apakah saya harus meneruskan pernikahan ini?” .
Tidak bisa dipungkiri memang sindrom pranikah dapat membawa Anda pada pikiran-pikiran negatif. Namun semua kejadian dalam fase menjelang pernikahan ini tentunya akan memberikan pelajaran baru bagi Anda dan di kehidupan yang akan datang. Berikut beberapa sindrom pranikah yang mungkin dialami para calon pengantin, beserta cara mengatasinya :
Is He The Right Man ?
Apakah dia pria yang tepat untuk saya? Apakah ia akan setia atau tidak? Apakah saya siap menghabiskan waktu dengannya seumur hidup? Pertanyaan ini sering muncul dalam benak para calon pengantin. Belum lagi sekarang banyak sekali pasangan yang bercerai, ditambah munculnya rasa penasaran, “Mungkin ada lelaki yang jauh lebih baik dan tampan di luar sana.”
Keraguan-keraguan tersebut mampu membuat Anda terjaga semalaman. Untuk mengatasi keraguan ini, cobalah untuk memikirkan matang-matang sebelum Anda merubah pikiran Anda atau bahkan membatalkan pernikahan. Buatlah sebuah daftar kriteria suami ideal versi Anda, lalu cocokan dengan pasangan Anda. Jika sudah memenuhi 50%, berarti pasangan Anda termasuk dalam versi suami ideal Anda. Ingatlah, tidak ada yang sempurna di dunia ini, dan walaupun pasangan Anda tidak seperti yang Anda harapkan, namun siapa tahu ternyata dia yang terbaik bagi Anda.
Ketegangan dalam Keluarga, Pasangan
Ketegangan akan terjadi dalam keluarga dan pasangan menjelang hari pernikahan. Jika Anda mengalami ketegangan ini, jangan berpikir tidak mulusnya perkawinan ini berarti pernikahan Anda tidak diberkati. Hal seperti ini normal terjadi menjelang hari H.
Segala persiapan yang tidak mudah ini dapat membuat semua orang tegang dan semua orang akan menjadi egois bahkan saling menyalahkan. Jika memang sifat buruk pasangan Anda muncul menjelang pernikahan, berpikirlah bahwa pasangan Anda sedang tegang, sama tegangnya dengan Anda atau mungkin lebih tegang. Namun, berbeda jika prilaku pasangan Anda berubah sampai memukul atau sikap keterlaluan lainnya, mungkin Anda perlu mempertimbangkan kembali pernikahan ini. Perhatian dan pengertian akan lebih dibutuhkan di fase ini.
Selamat Tinggal Kebebasan
Keraguan terkadang muncul akibat diri sendiri,salah satunya tidak siap menyandang status “telah menikah.” Khawatir setelah menikah maka kebebasan Anda akan hilang, tidak bisa menghabiskan gaji untuk kepentingan pribadi, belum lagi berpikir akan kehilangan pengagum-pengagum Anda.
Buang jauh-jauh semua pikiran itu. Menikah memang akan merubah kehidupan Anda dan pasangan, hilangnya sebagian kebebasan karena munculnya tanggungjawab baru. Dan jangan takut akan kehilangan pengagum, karena Anda sudah memiliki pasangan yang akan mengagumi Anda seumur hidup, belum lagi anak-anak tercinta yang juga akan menjadi pengagum setia Anda.
Lihatlah sisi positif dari pernikahan, Anda tidak sendirian lagi dalam mengarungi kehidupan ini. Anda akan memiliki teman dalam menyelesaikan segala masalah, menemani dalam suka maupun duka. Semoga tips ini dapat membantu mengatasi sindrom pra nikah Anda.
source