PRIA ini diejek para ilmuwan setelah ia mengaku sudah memprediksi gempa bumi di Christchurch, Selandia Baru, Februari lalu. Namun, ia telah dengan tepat memprediksi sebuah gempa yang lain.
Ken Ring, nama pria itu, memperingatkan bahwa gempa susulan akan mengguncang Christchurch hari Minggu (20/3/2011), demikian diberitakan The Telegraph, Rabu. Para ilmuwan pun membuat taruhan terbuka bahwa hal itu tidak akan terjadi. Namun, mereka terkejut ketika kota itu benar-benar terguncang gempa susulan terbesar sejak gempa Februari lalu yang menewaskan lebih dari 182 orang.
Ring telah menjadi sumber perdebatan sengit di Selandia Baru dalam beberapa pekan terakhir karena prediksi gempanya. Ia mendasarkan prediksinya pada keyakinan bahwa gempa disebabkan oleh tarikan gravitasi bulan pada lempeng tektonik bumi.
Para seismolog menolak teori tersebut. Namun, hal itu telanjur mendapat perhatian di negara itu saat kabar menyebar bahwa Ring, yang dijuluki "Manusia Bulan" (Moon Man), tampaknya telah secara tepat memprediksi gempa pada September tahun lalu dan Februari tahun ini.
Ketika Ring memperingatkan bahwa pada 20 Maret 2011 pagi, saat bulan berada sangat dekat dengan bumi, gempa lain akan mengguncang, sebagian warga Christchurch percaya padanya dan memutuskan untuk keluar dari kota itu. Namun, Ring dilecehkan oleh sebagian media, politisi, dan kalangan ilmuwan.
Maka, pada hari Minggu itu, demi membuktikan pendapat mereka, sekelompok ahli geologi, insinyur, dan menteri kabinet bergelar PhD dalam bidang geoteknik mengadakan makan siang di salah satu gedung tua dan tertinggi di Christchurch, tepat pada saat gempa diperkirakan akan terjadi.
Makan siang mereka sama sekali tidak terganggu, tetapi pada pukul 21.47 kota itu terguncang gempa susulan berkekuatan 5,1. Meski kurang kuat, sebagaimana diprakiraan Ring, gempa benar-benar terjadi dan 10 jam terlambat. Gempa itu merupakan gempa susulan terbesar sejak bulan Februari, yang membuat sejumlah orang mengklaim bahwa "Moon Man" benar.
Namun, para ilmuwan tetap mengabaikan teori Ring. Dr Mark Quigley, seorang dosen pada bidang tektonik aktif dan geomorfologi, berkata, "Kutipan tidak jelas tentang kisaran hari terjadinya peningkatan aktivitas (gempa), tanpa besaran kekuatan, lokasi, dan waktu yang tepat bukan merupakan prediksi."
Ken Ring, nama pria itu, memperingatkan bahwa gempa susulan akan mengguncang Christchurch hari Minggu (20/3/2011), demikian diberitakan The Telegraph, Rabu. Para ilmuwan pun membuat taruhan terbuka bahwa hal itu tidak akan terjadi. Namun, mereka terkejut ketika kota itu benar-benar terguncang gempa susulan terbesar sejak gempa Februari lalu yang menewaskan lebih dari 182 orang.
Ring telah menjadi sumber perdebatan sengit di Selandia Baru dalam beberapa pekan terakhir karena prediksi gempanya. Ia mendasarkan prediksinya pada keyakinan bahwa gempa disebabkan oleh tarikan gravitasi bulan pada lempeng tektonik bumi.
Para seismolog menolak teori tersebut. Namun, hal itu telanjur mendapat perhatian di negara itu saat kabar menyebar bahwa Ring, yang dijuluki "Manusia Bulan" (Moon Man), tampaknya telah secara tepat memprediksi gempa pada September tahun lalu dan Februari tahun ini.
Ketika Ring memperingatkan bahwa pada 20 Maret 2011 pagi, saat bulan berada sangat dekat dengan bumi, gempa lain akan mengguncang, sebagian warga Christchurch percaya padanya dan memutuskan untuk keluar dari kota itu. Namun, Ring dilecehkan oleh sebagian media, politisi, dan kalangan ilmuwan.
Maka, pada hari Minggu itu, demi membuktikan pendapat mereka, sekelompok ahli geologi, insinyur, dan menteri kabinet bergelar PhD dalam bidang geoteknik mengadakan makan siang di salah satu gedung tua dan tertinggi di Christchurch, tepat pada saat gempa diperkirakan akan terjadi.
Makan siang mereka sama sekali tidak terganggu, tetapi pada pukul 21.47 kota itu terguncang gempa susulan berkekuatan 5,1. Meski kurang kuat, sebagaimana diprakiraan Ring, gempa benar-benar terjadi dan 10 jam terlambat. Gempa itu merupakan gempa susulan terbesar sejak bulan Februari, yang membuat sejumlah orang mengklaim bahwa "Moon Man" benar.
Namun, para ilmuwan tetap mengabaikan teori Ring. Dr Mark Quigley, seorang dosen pada bidang tektonik aktif dan geomorfologi, berkata, "Kutipan tidak jelas tentang kisaran hari terjadinya peningkatan aktivitas (gempa), tanpa besaran kekuatan, lokasi, dan waktu yang tepat bukan merupakan prediksi."