Pekik revolusi PSSI yang ramai disuarakan para suporter sepakbola seluruh Indonesia ternyata sampai juga di luar negeri. Beberapa mahasiswa Indonesia di Inggris membuat spanduk bertuliskan ”Nurdin Halid, You’ll Never Walk Again” dan membentangkannya di Stadion Anfield saat pertandingan Liga Europa antara Liverpool dan Sparta Praha berlangsung (24/2).
”Kalimat di spanduk tersebut memang sengaja kami pilih agar cocok dengan semangat Liverpool,” ujar Denny Hartanto, salah seorang inisiator spanduk merujuk pada kalimat yang mengacu pada semboyan The Reds, You’ll Never Walk Alone.
Spanduk bernada kecaman terhadap Ketua Umum PSSI itu dibentangkan di tribun Centenary Stand saat pertandingan berlangsung dan menarik perhatian dari para penonton lainnya. Selain membentangkan spanduk, para ”aktivis” ini juga membagikan selebaran mengenai latar belakang Nurdin Halid dan prahara yang sedang melanda sepakbola Indonesia. Tidak sedikit Liverpudlian yang tergelitik untuk mengambil foto bersama spanduk tersebut.
Saat ditanya apa dampak yang diharapkan dari pembentangan spanduk anti-Nurdin di Anfield tersebut, Denny menukas, ”Spanduk ini mungkin tidak berarti apa-apa bagi para penonton di Inggris, tapi kami melihat bahwa di tanah air sedang terjadi demo besar-besaran memprotes PSSI, kami merasa terpanggil untuk berkontribusi.”
”Sebagai seorang fans Liverpool, saya mengerti sekali makna You’ll Never Walk Alone. Kami ingin memberitahu kepada teman-teman suporter di Indonesia bahwa mereka tidak sendiri. Kami yang di luar negeri juga turut menyatakan solidaritas kami pada perjuangan teman-teman di tanah air,” lanjutnya.
Aksi Denny dan kawan-kawan menuai banyak pujian di Twitter, tapi tidak sedikit yang menuduh bahwa mereka sekedar ingin menonjolkan diri. Denny menolak dengan keras anggapan bahwa mereka hanya ingin membuat sensasi.
”Bisa saja kami diam dan tak peduli. Jika sekedar ingin sensasi, buat apa kami mengeluarkan uang 40 Pounds (sekitar Rp. 600 ribu) untuk membuat spanduk kecil itu? Hanya ini yang bisa kami lakukan untuk membantu memperbaiki sepakbola nasional,” ujar Denny.
source