Jogging atau berlari boleh dikata sebagai olahraga primadona. Tanpa membutuhkan banyak peralatan dan biaya, jogging efektif meningkatkan kualitas kesehatan. Apalagi jika Anda berani jogging mundur.
Terdengar gila memang. Tapi, sebuah studi mengungkap bahwa berlari dengan arah langkah ke belakang akan membakar kalori lima kali lebih banyak daripada berlari ke arah depan. Berlari ke arah belakang juga diklaim akan melindungi persendian, terutama area lutut.
Penelitian di University of Oregon, Amerika Serkiat menunjukkan bahwa jogging mundur hanya membutuhkan kecepatan 80 persen dari kecepatan saat jogging ke arah depan, untuk mendapatkan manfaat fisiologis dan kebugaran yang sama.
Studi di Stellenbosch University, Afrika Selatan, memeperkuat klaim itu dengan menunjukkan bahwa teknik berlari ke arah belakang akan meningkatkan kebugaran kardiovaskular. Studi dilakukan dengan melihat efek jogging mundur tiga kali seminggu pada sejumlah siswa selama enam minggu.
James Bamber, penyelenggara lomba jogging mundur di Inggris, mengatakan, “Karena pelari mendarat dengan tumpuan jemari kaki, mereka akan memiliki pijakan kaki lebih kuat dan stabil. Ini sangat mendukung terciptanya postur tubuh yang baik.”
“Jogging mundur akan meningkatkan kemampuan koordinasi tubuh, dan terbukti membantu fungsi kognitif atau otak,” Bamber menambahkan. Jogging dapat memicu pertumbuhan ratusan ribu sel-sel baru di otak yang berkaitan dengan daya ingat.
Bamber mengatakan, jogging mundur sepanjang satu putaran trek atletik memiliki manfaat sama dengan jooging ke arah depan sepanjang enam trek atletik. Jogging mundur 100 langkah menghasilkan manfaat sama dengan jogging ke arah depan 1.000 langkah.
Meski demikian, jogging mundur bukan tanpa risiko. Selama jogging dijamin pelari akan sering memutar kepala ke belakang untuk memastikan tidak menabrak sesuatu. “Ini yang menjadi kendala karena dapat menyebabkan ketegangan leher,” ujar Bamber. “Ini menjadi semacam tantangan, karena jogging mundur butuh fokus lebih.” ‘
Bamber pun membagi tips jogging mundur, seperti dikutip dari Daily Mail:
- Pilih trek lari yang luas, datar dan bebas lubang
- Identifikasi area sepanjang 50-100 dalam tarikan garis lurus untuk memastikan tak ada hambatan membahayakan, seperti batu.
- Bagi pemula, ajak teman atau pasangan agar bisa bergantian memperhatikan arah
- Jangan terlalu sering melihat ke belakang
- Lakukan dengan jarak pendek, lalu tambah jarak sedikit demi sedikit pada latihan berikutnya
Berani terima tantangan jogging mundur?
source
Terdengar gila memang. Tapi, sebuah studi mengungkap bahwa berlari dengan arah langkah ke belakang akan membakar kalori lima kali lebih banyak daripada berlari ke arah depan. Berlari ke arah belakang juga diklaim akan melindungi persendian, terutama area lutut.
Penelitian di University of Oregon, Amerika Serkiat menunjukkan bahwa jogging mundur hanya membutuhkan kecepatan 80 persen dari kecepatan saat jogging ke arah depan, untuk mendapatkan manfaat fisiologis dan kebugaran yang sama.
Studi di Stellenbosch University, Afrika Selatan, memeperkuat klaim itu dengan menunjukkan bahwa teknik berlari ke arah belakang akan meningkatkan kebugaran kardiovaskular. Studi dilakukan dengan melihat efek jogging mundur tiga kali seminggu pada sejumlah siswa selama enam minggu.
James Bamber, penyelenggara lomba jogging mundur di Inggris, mengatakan, “Karena pelari mendarat dengan tumpuan jemari kaki, mereka akan memiliki pijakan kaki lebih kuat dan stabil. Ini sangat mendukung terciptanya postur tubuh yang baik.”
“Jogging mundur akan meningkatkan kemampuan koordinasi tubuh, dan terbukti membantu fungsi kognitif atau otak,” Bamber menambahkan. Jogging dapat memicu pertumbuhan ratusan ribu sel-sel baru di otak yang berkaitan dengan daya ingat.
Bamber mengatakan, jogging mundur sepanjang satu putaran trek atletik memiliki manfaat sama dengan jooging ke arah depan sepanjang enam trek atletik. Jogging mundur 100 langkah menghasilkan manfaat sama dengan jogging ke arah depan 1.000 langkah.
Meski demikian, jogging mundur bukan tanpa risiko. Selama jogging dijamin pelari akan sering memutar kepala ke belakang untuk memastikan tidak menabrak sesuatu. “Ini yang menjadi kendala karena dapat menyebabkan ketegangan leher,” ujar Bamber. “Ini menjadi semacam tantangan, karena jogging mundur butuh fokus lebih.” ‘
Bamber pun membagi tips jogging mundur, seperti dikutip dari Daily Mail:
- Pilih trek lari yang luas, datar dan bebas lubang
- Identifikasi area sepanjang 50-100 dalam tarikan garis lurus untuk memastikan tak ada hambatan membahayakan, seperti batu.
- Bagi pemula, ajak teman atau pasangan agar bisa bergantian memperhatikan arah
- Jangan terlalu sering melihat ke belakang
- Lakukan dengan jarak pendek, lalu tambah jarak sedikit demi sedikit pada latihan berikutnya
Berani terima tantangan jogging mundur?
source