Orangtua seringkali mendengar bahwa posisi tidur tertentu bisa membuat bentuk kepala bayi menjadi tidak normal. Beberapa hal memang diketahui bisa mempengaruhi bentuk kepala bayi.
Kebanyakan bayi yang baru lahir memiliki bentuk kepala lonjong atau tidak rata terutama jika dilahirkan secara normal karena harus melewati jalan lahir. Dalam kasus lain kadang terjadi perubahan bentuk kepala akibat terlalu banyak menghabiskan waktu di satu posisi.
Di kepala bayi akan terlihat ada area lembut di bagian atas yang mana tulang tengkorak belum tumbuh secara bersama-sama. Daerah ini disebut dengan fontanels (ubun-ubun) yang membantu bayi melalui jalan lahir sempit. Fontanels ini akan mengeras secara alami ketika berusia 6-20 bulan.
Ukuran kepala bayi akan terus tumbuh seiring dengan bertambahnya volume otak. Tapi karena tulang tengkorak bayi masih mudah dibentuk, maka terlalu banyak menghabiskan waktu dalam satu posisi yang sama bisa mengakibatkan perubahan bentuk kepala bayi, seperti dikutip dari Mayoclinic.
Sebelum daerah fontanels tersebut mengeras, maka bentuk kepala bayi masih bisa berubah-ubah, salah satu caranya adalah dengan mengubah posisi bayi seperti saat ia sedang tidur.
Bentuk kepala bayi yang paling umum adalah molding yaitu terlihat agak lonjong jika dilihat dari atas, tapi jika dilihat dari belakang lebih datar pada satu sisi dan telinga pada sisi datar tersebut mungkin terlihat seperti maju ke depan.
Bentuk kepala ini paling sering terjadi pada bayi yang menghabiskan sebagian besar waktunya terlentang di tempat tidur, kursi mobil atau kursi bayi. Meski begitu ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga bentuk kepala bayi yaitu:
Mengubah arah, jika bayi sering tidur dengan posisi kepala miring ke kiri maka ubahlah ia menghadap kanan, jika perlu berikan ganjal di punggungnya agar lebih stabil posisinya.
Kebanyakan bayi yang baru lahir memiliki bentuk kepala lonjong atau tidak rata terutama jika dilahirkan secara normal karena harus melewati jalan lahir. Dalam kasus lain kadang terjadi perubahan bentuk kepala akibat terlalu banyak menghabiskan waktu di satu posisi.
Di kepala bayi akan terlihat ada area lembut di bagian atas yang mana tulang tengkorak belum tumbuh secara bersama-sama. Daerah ini disebut dengan fontanels (ubun-ubun) yang membantu bayi melalui jalan lahir sempit. Fontanels ini akan mengeras secara alami ketika berusia 6-20 bulan.
Ukuran kepala bayi akan terus tumbuh seiring dengan bertambahnya volume otak. Tapi karena tulang tengkorak bayi masih mudah dibentuk, maka terlalu banyak menghabiskan waktu dalam satu posisi yang sama bisa mengakibatkan perubahan bentuk kepala bayi, seperti dikutip dari Mayoclinic.
Sebelum daerah fontanels tersebut mengeras, maka bentuk kepala bayi masih bisa berubah-ubah, salah satu caranya adalah dengan mengubah posisi bayi seperti saat ia sedang tidur.
Bentuk kepala bayi yang paling umum adalah molding yaitu terlihat agak lonjong jika dilihat dari atas, tapi jika dilihat dari belakang lebih datar pada satu sisi dan telinga pada sisi datar tersebut mungkin terlihat seperti maju ke depan.
Bentuk kepala ini paling sering terjadi pada bayi yang menghabiskan sebagian besar waktunya terlentang di tempat tidur, kursi mobil atau kursi bayi. Meski begitu ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga bentuk kepala bayi yaitu:
Mengubah arah, jika bayi sering tidur dengan posisi kepala miring ke kiri maka ubahlah ia menghadap kanan, jika perlu berikan ganjal di punggungnya agar lebih stabil posisinya.
- Memegang kepala bayi, ketika bayi sedang terjaga cobalah untuk memegang kepalanya agar bisa membantu mengurangi tekanan serta peganglah kepala bayi saat ia sedang makan.
- Cobalah sesekali menengkurapkan bayi, tempatkan bayi dalam posisi tengkurap saat bermain atau tidur tapi dengan pengawasan yang ketat terutama jika bayi belum cukup kuat menahan berat kepalanya.
- Cobalah menjadi kreatif sehingga memberikan bayi sudut pandang baru dan tidak terpaku pada satu sisi, misalnya dengan memberikan rangsangan berupa suara atau mainan tertentu.
sumber: