Pada Senin, 13 Mei 2012, telah lahir ke dunia seorang bayi yang membawa keajaiban. Bertempat di Lagos, sebelah barat daya Nigeria, seorang ibu berusia 32 tahun langsung memeluk agama Islam setelah melahirkan anaknya. Keajaiban terjadi karena sang bayi lahir ke dunia dengan memeluk Al-Quran, kitab suci umat Islam.
Kelahiran bayi itu menarik seorang pemuka agama Islam di Nigeria, Ustaz Abdul Rahman Olanrewaju Ahmed , datang ke Lgos keesokan harinya (Senin, 14 Mei 2012). Kedatangannya itu untuk sebuah upacara pemberian nama bagi bayi yang beru sehari lahir itu. Abdul Wahab Iyanda Aderemi Irawo adalah nama yang diberikan sang ulama untuk bayi itu. Bahkan, sang ibu yang awalnya beragama Kristiani, juga turut mengganti namanya dari Kikelomo Ilori menjadi Sharifah. Kelahiran bayi ini juga mengajak sang nenek untuk memeluk agama Islam. Ustaz Abdul Rahman Olanrewaju Ahmed juga memberikan sebuah ceramah singkat bahwa kelahiran bayi tersebut dengan memeluk Al-Quran merupakan sebuah bukti kebesaran Allah. Dan juga, ia menjelaskan bahwa bayi tersebut bukanlah nabi, karena seperti dijelaskan dalam agama Islam bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi penutup, dan tidak ada lagi nabi setelah beliau. Kontroversi pun merebak dengan lahirnya Abdul Wahab Iyanda Aderemi Irawo. Beberapa pihak menganggap kejadian ini adalah mustahil belaka. Namun, kejadian bayi yang lahir dengan beberapa tanda kekuasaan Tuhan bukan baru kali ini saja terjadi. Tentu saja yang saya maksud adalah saat Nabi Isa AS lahir ke dunia dari rahim Siti Maryam. Anehnya, Maryam mengandung bayinya tanpa menikahi seorang pria. Orang-orang pun mencemooh Maryam sebagai seorang wanita lacur yang hamil tanpa suami.
Ketika pertanyaan orang-orang itu semakin memojokkan Maryam, maka Nabi Isa yang masih bayi itu dengan ijin Allah bisa berbicara,“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku al-Kitab (injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikanku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadahu, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. ” (QS. Maryam: 30-33).
Kelahiran bayi itu menarik seorang pemuka agama Islam di Nigeria, Ustaz Abdul Rahman Olanrewaju Ahmed , datang ke Lgos keesokan harinya (Senin, 14 Mei 2012). Kedatangannya itu untuk sebuah upacara pemberian nama bagi bayi yang beru sehari lahir itu. Abdul Wahab Iyanda Aderemi Irawo adalah nama yang diberikan sang ulama untuk bayi itu. Bahkan, sang ibu yang awalnya beragama Kristiani, juga turut mengganti namanya dari Kikelomo Ilori menjadi Sharifah. Kelahiran bayi ini juga mengajak sang nenek untuk memeluk agama Islam. Ustaz Abdul Rahman Olanrewaju Ahmed juga memberikan sebuah ceramah singkat bahwa kelahiran bayi tersebut dengan memeluk Al-Quran merupakan sebuah bukti kebesaran Allah. Dan juga, ia menjelaskan bahwa bayi tersebut bukanlah nabi, karena seperti dijelaskan dalam agama Islam bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi penutup, dan tidak ada lagi nabi setelah beliau. Kontroversi pun merebak dengan lahirnya Abdul Wahab Iyanda Aderemi Irawo. Beberapa pihak menganggap kejadian ini adalah mustahil belaka. Namun, kejadian bayi yang lahir dengan beberapa tanda kekuasaan Tuhan bukan baru kali ini saja terjadi. Tentu saja yang saya maksud adalah saat Nabi Isa AS lahir ke dunia dari rahim Siti Maryam. Anehnya, Maryam mengandung bayinya tanpa menikahi seorang pria. Orang-orang pun mencemooh Maryam sebagai seorang wanita lacur yang hamil tanpa suami.
Ketika pertanyaan orang-orang itu semakin memojokkan Maryam, maka Nabi Isa yang masih bayi itu dengan ijin Allah bisa berbicara,“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku al-Kitab (injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikanku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadahu, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. ” (QS. Maryam: 30-33).