Bayi manusia berbeda dengan bayi spesies lain yang ketika lahir terkadang langsung bisa berdiri dan bahkan bisa mencari makanan sendiri, ini disebabkan lambatnya perkembangan otak bayi sesaat sebelum melahirkan hingga beberapa waktu sesudah melahirkan. Jika Anda ingin perkembangan otak ini berjalan cepat disertai dengan kemampuan kognitif, setidaknya wanita harus mengandung dua kali lebih lama atau 18 bulan.
Namun tentu saja, kehamilan tidak akan berlangsung selama itu. Sebab ukuran dan bentuk pinggul manusia cukup terbatas. Jika ibu hamil 'menyimpan' janin lebih lama dari 9 bulan, bisa-bisa mereka tidak akan bisa berjalan.
Seperti yang dilansir dari npr.org, peneliti dari University of Rhode Island, Harvard, dan University of California, Berkeley, tengah mempertanyakan apakah teori tersebut benar adanya. Daripada berdebat mengenai seberapa besar kepala bayi bisa berkembang, mereka kemudian fokus pada energi seorang ibu selama mengandung.
"Banyaknya energi ibu yang disalurkan untuk pertumbuhan bayi ini adalah penyebab rentang kehamilan tertentu. Kita, manusia, mampu mendongkrak metabolisme dua kali dari level normal dan melakukannya sampai beberapa waktu selama hamil," terang kepala peneliti, Holly Dunsworth.
Sementara itu, metabolisme pada ibu hamil faktanya hanya bertahan selama enam bulan saja. Kemudian pada bulan kesembilan, janin membutuhkan metabolisme tubuh yang lebih banyak.
"Ibu hamil tidak bisa menahan tekanan ini. Memperpanjang masa kehamilan hanya akan membutuhkan metabolisme tubuh yang lebih tinggi," tulis peneliti dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Kemudian apa yang terjadi? Bayi pun dilahirkan. Meskipun tidak sempurna karena perkembangan otaknya lamban, orang tua tetap senang. Meskipun orang tua harus melewatkan beberapa malam untuk tidur akibat tangisan bayi sampai mereka tumbuh dewasa. source
Namun tentu saja, kehamilan tidak akan berlangsung selama itu. Sebab ukuran dan bentuk pinggul manusia cukup terbatas. Jika ibu hamil 'menyimpan' janin lebih lama dari 9 bulan, bisa-bisa mereka tidak akan bisa berjalan.
Seperti yang dilansir dari npr.org, peneliti dari University of Rhode Island, Harvard, dan University of California, Berkeley, tengah mempertanyakan apakah teori tersebut benar adanya. Daripada berdebat mengenai seberapa besar kepala bayi bisa berkembang, mereka kemudian fokus pada energi seorang ibu selama mengandung.
"Banyaknya energi ibu yang disalurkan untuk pertumbuhan bayi ini adalah penyebab rentang kehamilan tertentu. Kita, manusia, mampu mendongkrak metabolisme dua kali dari level normal dan melakukannya sampai beberapa waktu selama hamil," terang kepala peneliti, Holly Dunsworth.
Sementara itu, metabolisme pada ibu hamil faktanya hanya bertahan selama enam bulan saja. Kemudian pada bulan kesembilan, janin membutuhkan metabolisme tubuh yang lebih banyak.
"Ibu hamil tidak bisa menahan tekanan ini. Memperpanjang masa kehamilan hanya akan membutuhkan metabolisme tubuh yang lebih tinggi," tulis peneliti dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Kemudian apa yang terjadi? Bayi pun dilahirkan. Meskipun tidak sempurna karena perkembangan otaknya lamban, orang tua tetap senang. Meskipun orang tua harus melewatkan beberapa malam untuk tidur akibat tangisan bayi sampai mereka tumbuh dewasa. source