Pandangan Keliru Dunia Barat Terhadap Indonesia - Elizabeth Pisani, seorang wartawati harian The Guardian, pernah bertanya tentang Indonesia pada orang-orang di London, New York dan Rio de Janeiro. Kompak, rata-rata mereka hanya bisa memegang dagu sambil garuk-garuk kepala. Yang sedikit berwawasan menjawab, "mungkin di sekitar sini" sambil menunjuk ragu-ragu ke arah peta Indocina atau Asia Selatan.
Meminjam kalimat pengusaha James Riady, Indonesia adalah 'the biggest invisible thing on the planet', benda terbesar yang tak terlihat di planet bumi. Meski merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, gaung nama Indonesia tak terlalu populer.
Meminjam kalimat pengusaha James Riady, Indonesia adalah 'the biggest invisible thing on the planet', benda terbesar yang tak terlihat di planet bumi. Meski merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, gaung nama Indonesia tak terlalu populer.
Untunglah sejak era internet mewabah, Indonesia mulai dikenal karena penduduknya merupakan pengguna Facebook dan Twitter terbesar. Meski demikian, tetap saja dunia barat belum banyak tahu tentang Indonesia. Bahkan bagi yang sedikit tahu, mereka malah cenderung memiliki pandangan keliru tentang negara kita. Berikut tujuh salah persepsi orang asing pada Indonesia.
Letak Indonesia berada di wilayah Bali
Kita pasti tertawa mendengar hal tersebut. Tapi begitulah faktanya, Bali lebih dikenal di banding Indonesia. Sampai-samapai mereka mengira Indonesia adalah bagian dari Bali. Padahal, Bali hanyalah satu dari 34 provinsi yang ada di Indonesia dan termasuk provinsi kecil dibanding besar wilayah provinsi lainnya. Bali memang telah mendunia. Orang barat menyebut Bali sebagai, Surga yang di anugerahkan Tuhan di bumi.
Indonesia adalah Negara Islam
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia dikira sebuah negara Islam. Agama memang berperan penting dalam membangun budaya dan jatidiri bangsa, tapi Indonesia sendiri menganut paham Pancasila dan mengakui sembilan agama berbeda. Pancasila telah mewakili aspirasi dan identitas diri semua warga Indonesia.
Penduduk Indonesia adalah suku terasing
Mungkin karena sangat jarang mereka dengar, maka orang Indonesia mereka anggap sama dengan orang-orang suku pedalaman Afrika yang nyaris telanjang dan hidup diatas pohon. Tak dipungkiri kita memang memiliki suku asli yang hidup di daerah terpencil, namun mayoritas (lebih dari 50%) penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. Bahkan yang hidup di desa pun kini tak kalah modern dengan yang tinggal di kota.
Baca juga : 10 Peringkat Indonesia dalam Berbagai Bidang
Indonesia hanya memakai pakaian konvensional
Karena berpenduduk mayoritas muslim, mereka mengira gaya berpakaian kita sama dengan gaya orang arab. Padahal tren fashion Indonesia tak kalah dengan negara lain. Di kota-kota besar mereka akan melihat gaya anak muda Indonesia mirip dengan gaya anak muda di luar negeri (meski kadang seperti terallu dipaksakan).
Orang Indonesia cuma punya satu bahasa
Kita memang punya bahasa persatuan; Bahasa Indonesia (yang orang luar negeri sering menyebutnya hanya sebagai "Bahasa"). Yang tak banyak diketahui mereka, Indonesia yang terdiri dari beratus suku punya 746 bahasa berbeda. Mungkin Anda juga baru tahu, ya?
Indonesia adalah negara miskin
Generalisasi ini sebagai akibat dari ketidaktahuan mereka. Simpelnya, kita biasa menarik kesimpulan dari logika yang salah; negaranya jarang di dengar, tidak populer, pasti negara miskin. Ini jelas keliru. Meski kemiskinan merupakan isu yang sedang diperangi di Indonesia, negara kita tetap sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi positif dan salah satu negara berpendapatan per kapita terbesar di Asia. Jadi, penilaian mereka terhadap kita sekali lagi salah.
Indonesia adalah negara sarang teroris
Stereotip ini muncul sejak terjadi rangkaian peristiwa bom Bali yang terjadi di tahun 2002 dan 2005. Bom pertama menewaskan lebih dari 200 wisatawan dan penduduk lokal. Sedang yan gkedua menewaskan 23 orang.
Bali sebagai destinasi wisata dunia terguncang dan beritanya menyebar dengan masif ke seluruh dunia. Dan ini yang selalu menjadi ingatan buruk bagi wisatawan asing tentang Indonesia. Namun dengan penanganan serius pemerintah Indonesia terhadap jaringan teroris, Indonesia kini aman terkendali. Keamanan dan kenyamanan Bali juga telah kembali seperti sediakala.
Entah, apa kita harus bangga atau terhina dengan sebutan tersebut.