Berkacamata dengan rambut disisir ke belakang, Wali Kota Naheed Nenshi menjelaskan program "Revolusi Ungu"-nya kepada wartawan di Petroleum Club, Kanada, Rabu lalu. Kepandaiannya berbicara seakan menyihir dan membuat semua penghuni klub mengabaikan latar belakangnya sebagai seorang muslim.
Selain cerdas, Nenshi memang pencetak sejarah baru bagi Kanada. Dia terpilih sebagai wali kota muslim pertama dalam pemilihan Wali Kota Calgary, Senin malam lalu. Lulusan Harvard itu berhasil mengalahkan dua kandidat kulit putih dan seorang kandidat yang didukung perdana menteri.
Tak mudah membayangkan bagaimana Nenshi bisa terpilih. Sebab, Calgary bukanlah kota yang penduduknya didominasi muslim. Sebaliknya, kota ini merupakan basis kelompok konservatif (sayap kanan) dan kampung halaman Perdana Menteri Kanada Stephen Harper.
Namun profesor bisnis 38 tahun itu berhasil mencetak kemenangannya dengan menggulirkan program "Revolusi Ungu" dan menyontek gaya Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam meraih suara pemilih muda. Untuk merengkuh pemilih muda, Nenshi, yang berasal dari kalangan muslim Ismail, menggunakan media sosial baru untuk mengantarkan apa yang dia sebut "Revolusi Ungu".