Tanaman ciplukan merupakan tanaman perdu yang mudah ditemukan di ladang ternyata mampu mencegah kanker payudara. Tanaman dengan nama latin Physallisa angulata L memiliki efek sitotoksik dan mampu menekan pertumbuhan sel kanker secara in vitro.
Ciplukan mengandung senyawa Fisalin dan Withanolid yang disinyalir dari berbagai laporan mengandung aktivitas antikanker. Tanaman ini juga bersifat sitotoksik pada beberapa sel kanker, mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara MDA-MB 231, sel adenokarsinoma paru NCL-H23, sel leukimia, serta memiliki aktivitas anthihepatoma pada sel hepatoma manusia Hep G2, Hep 3B, dan PLC/PRF/5.
"Dari penelitian-penelitian yang dilakukan menguatkan bila Ciplukan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai agen kemopreventif," ungkap Ameilinda Monikawati di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) di Bulaksumur, Yogyakarta, Rabu
Ciplukan mengandung senyawa Fisalin dan Withanolid yang disinyalir dari berbagai laporan mengandung aktivitas antikanker. Tanaman ini juga bersifat sitotoksik pada beberapa sel kanker, mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara MDA-MB 231, sel adenokarsinoma paru NCL-H23, sel leukimia, serta memiliki aktivitas anthihepatoma pada sel hepatoma manusia Hep G2, Hep 3B, dan PLC/PRF/5.
"Dari penelitian-penelitian yang dilakukan menguatkan bila Ciplukan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai agen kemopreventif," ungkap Ameilinda Monikawati di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) di Bulaksumur, Yogyakarta, Rabu