Sejarah tertulis tentang runtuhnya kekaisaran Romawi cukup beragam. Ada yang mengatakan imperium raksasa Eropa itu runtuh karena Kaisar Valens kalah pada pertempuran Adrianople pada tahun 378.
Ada pula yang menganggap kematian Theodosius I, kaisar terakhir, sebagai akhir dari Kekaisaran Romawi yang tunggal. Sebab, sejak saat itu, kekuasaannya dibagi pada dua anaknya, Arcadius dan Honorius.
Tapi sebuah penelitian ilmiah berkata lain. Sejumlah peneliti mempelajari lingkaran pohon untuk menguak dampak ketidakstabilan pola iklim. Temuannya cukup mengejutkan. Sejumlah rahasia masa silam justru terkuak, termasuk runtuhnya Kekaisaran Romawi.
Para peneliti menemukan periode hangat, dan cuaca basah diasosiasikan dengan kesejahteraan. Sementara periode kering, dan kondisi semacamnya selalu terjadi di tengah kekacauan politik, seperti runtuhnya Romawi dan Perang 30 Tahun.