Ketika sebuah negara yang memiliki rasio utang terhadap GDP di atas 100% tidak sanggup membayar (contoh arti : punya uang 10ribu punya utangnya 12rb), apa yang akan terjadi dengan utang negara diatas 100% dari GDP? Seperti Belize dan Yunani, mereka mengancam para pemberi pinjaman untuk memangkas utangnya. Jika tidak, maka para investor di negara ini akan sama-sama menanggung kehancuran akibat gagal bayar utang.
Menurut IMF, ada 10 negara yang memiliki persentase utang terhadap GDP di atas 100%. Beberapa negara pengutang di daftar ini merupakan pemain besar di panggung global. Mereka cukup besar dan penting hingga ada kemungkinan mayoritas saham Anda diinvestasikan pada utang mereka atau Anda melakukan bisnis di sana.
Tenang saja, posisi Indonesia dengan rasio utang 26,9% masih jauh dari 'daftar merah'. Anda mungkin boleh khawatir setelah melihat data terakhir IMF (per Juli 2013) berikut ini. Negara mana saja yang terancam 'bangkrut' karena rasio utang terhadap GDP di atas 100%? Berikut ini daftar lengkapnya, seperti dilansir dari Daily Finance (24/8/2013):
10. Singapura
Negara tetangga kita ini merupakan satu-satunya anggota ASEAN yang masuk daftar dengan rasio utang mencapai 101%. Di paruh pertama 2012, perusahaan-perusahaan Singapura mencatat kenaikan pinjaman sebesar 7%. Di Singapura, utang publik sebagian besar terdiri dari terbitan Singapore Government Securities untuk mendanai anggaran pensiun. Sejak 1980an, pemerintah Singapura tidak pernah mengajukan pinjaman untuk menutup defisit belanja anggaran.
9. Amerika Serikat
Negara ekonomi nomor satu di dunia (berdasarkan GDP) ini masuk daftar dengan rasio utang 103%. Demi mengimbangi pertumbuhan utang negara, AS harus mempertahankan pertumbuhan ekonomi minimal 6%. Presiden Barack Obama mempertimbangkan beberapa opsi, salah satunya menaikkan pajak golongan kaya untuk menambah pemasukan negara.
8. Irlandia
Negara anggota Uni Eropa ini termasuk salah satu yang lebih dulu terpuruk akibat lilitan utang. Dengan rasio utang 105%, pemerintah Irlandia berusaha mati-matian mengurangi defisit anggaran publik. Pada April 2012, lagi-lagi pemerintah Irlandia merevisi prediksi kenaikan GDP dari yang malah menurun. Dari tadinya 1,3% menjadi 0,7%.
7. Portugal
Satu lagi negara Uni Eropa yang terlilit utang masuk ke daftar ini. Portugal dengan rasio utangnya yang mencapai 107% dari GDP US$ 248,98 miliar. Menurut Bank of Portugal, sekitar 31 miliar euro utang perusahaan jatuh tempo tahun ini. Jumlah tersebut setara dengan 40% dana bailout 3 tahun dari IMF dan Uni Eropa. Hampir semua sektor terlilit tumpukan utang, namun yang paling terpukul adalah sektor konstruksi. Pemerintah Portugal memperkirakan pertumbuhan GDP tahun ini 3,5%.
6. Barbados
Negara Kepulauan Karibia ini menanggung rasio utang 117% dari GDP-nya dan menjalani program penghematan dalam 2 tahun terakhir untuk memenuhi target pengurangan defisit anggaran dari IMF. Pada Juli 2012, Standard & Poors memangkas peringkat utang Barbados dari investment grade menjadi 'junk' di BB+.
5. Italia
Italia merupakan negara Uni Eropa kedua yang masuk daftar ini dengan rasio utang 120%. Kebutuhan pinjaman tahunan Italia untuk periode 2012 – 2013 diperkirakan mencapai 415 miliar euro. Stabilitas ekonomi Italia rentan pengaruh Yunani dan Spanyol, ditambah menurunnya minat investor luar negeri. Juli lalu Moody's memangkas peringkat obligasi Italia dua notch menjadi A3 atau mendekati status junk.
4. Libanon
Negara Timur Tengah ini menanggung rasio utang terhadap GDP 136%. Akibat konflik yang berkecamuk di Syria, pertumbuhan GDP Libanon turut anjlok menjadi hanya 1,5% saja sepanjang tahun 2011. Keputusan pemerintah Libanon untuk menaikkan minimum gaji sebanyak 35% Januari lalu setelah ditekan serikat buruh membuat IMF kesal.
Menurut Deputy Managing Director IMF, Nemat Shafik yang dikutip dari The Daily Star (24/8/2012), anggaran yang seharusnya bisa digunakan untuk menciptakan lapangan kerja baru jadi terpakai untuk menaikkan gaji orang-orang yang sudah punya pekerjaan.
3. Jamaika
Hingga Juli 2012, rasio utang Jamaika mencapai 139%. Tingginya utang Jamaika selalu disebut-sebut sebagai penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi dan membebani anggaran pemerintah setiap tahunnya. Pada 4 Februari 2010, Jamaika berhasil mendapat pinjaman dari IMF sebesar US$ 1,27 miliar untuk periode tiga tahun.
2. Yunani
Tidak mengejutkan melihat nama Yunani bertengger di posisi dua dengan rasio utang terhadap GDP sebesar 161%. Awal tahun ini, Yunani mengambil langkah berani dengan meminta pemberi pinjaman untuk memangkas utangnya sebanyak 46,5%. Kalau tidak, Yunani akan mengumumkan kebangkrutan. Sepanjang tahun 2011 Athens Stock Exchange Index sudah terpuruk sebanyak 63%.
1. Jepang
Negara berekonomi terbesar ketiga di dunia (berdasarkan GDP) ini kembali menduduki posisi puncak dengan rasio utang 230%. Tahun lalu, IMF mencatat rasio utang Jepang sebesar 229,77% dengan GDP US$ 5,869 triliun (Rp 55.700 triliun).
Menurut pendiri Daily Trading Report, Bran McFadden kepada CNBC, masalah besar Jepang adalah mereka kecanduan berutang dan lebih parah dari Eropa. Separuh pemasukan negara saat ini digunakan untuk membayar bunga pinjaman.